Rabu, 25 Juni 2014

TOKOH INSPIRATIF NUsa EDISI 25//Hj. UMI KULSUM


AKTIFIS WANITA:Hj.Umi Kulsum aktif berorganisasi.

Nama lengkapnya Hj. Umi Kulsum S.Ag. M.Pdi. Karena kiprahnya di NU, hampir bisa dipastikan sebagian besar masyarakat NU Tuban mengenalnya. Dia adalah kader NU tulen yang berkhitmad di NU mulai dari bawah.

Umi adalah putri kedua dari pasangan Mohammad Mustain dan Rasminah. Dia lahir di Desa Morosemo, Kecamatan Plumpang, Tuban. Karena melihat perjuangannya yang gigih dan penuh semangat itu maka dia didaulat oleh Fatayat NU Tuban untuk menjadi ketua Cabang sejak....
Meski usianya belum tergolong sepuh, namun kegigihannya untuk berjuang di organisasi NU patut diberikan apresiasi. Dia telah mengabadi di oragisasi NU sudah puluhan tahun. Yakni dari duduk di bangku madrasah aliyah. Pada waktu itu, Umi muda bergabung di IPPNU tingkat desa dan kecamatan.
Di IPPNU, Umi pernah menjadi ketua PAC IPPNU Kecamatan Plumpang. Padahal, pada saat awal aktif di IPPNU dia sedang menempuh ilmu di tempat yang jauh, yakni Madrasah Aliyah di Lasem, Jawa Tengah. Karena jarak yang jauh itu, Umi harus bolak-balik Lasem-Tuban. Aktifitasnya pun akhirnya begitu padat. Namun, itu dia jalani dengan semangat dan senang hati.
“Awalnya bergabung di NU, saat saya liburan sekolah dan pulang kampuong. Dari situ saya diajak teman-teman hingga akhirnya mengenal IPPNU,” ucapnya saat ditemui di kantor PCNU Tuban.
Umi mengungkapkan, pihaknya mengenal NU secara mendalam pada saat duduk di bangku kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, persisnya semester 3. Mulai dari situ Umi mendapatkan kepercayaan sebagai ketua PAC IPPNU Plumpang dan mengenal NU lebih jauh. Kendati demikian, sebelum menjadi ketua, ia lebih dulu berkecipung dalam lembaga dakwah dan menjadi sekretaris PAC IPPNU Plumpang. Tidak berhenti di situ, selain aktif di tingkat PAC, dia aktif pula di tingkat PC IPPNU Tuban. Di tingkatan kabupaten kini, Umi awalnya mendapat tugas di bidang  dakwah. Kemudian menjadi sekretaris, selanjutnya menjadi ketua PC IPPNU Tuban.
“Dulu Bu Umi saat di IPPNU Cabang selalu menjadi patner saya. Selama kegiatan ia minta ditemani. Orangnya lincah, semangat dan sering melakukan turba, makanya saat ia menjadi ketua PC, banyak PAC IPPNU di Tuban yang aktif,” ungkap Siti Nur'aini, pengurus Fatayat Tuban yang juga pengurus PC LP Ma’arif Tuban ini.
Menurutnya, saat duduk di organisasi IPPNU cabang, Umi selalu aktif berkegiatan hingga sering keliling antar kecamatan. Perjuangan tersebut dia lakukan dengan penuh keikhlasan dan kebersamaan antar pengurus. Maka tak heran kalau kepengurusan semua PAC IPPNU se-Kabupaten Tuban saat itu menjadi aktif.
Setelah berjuang di IPPNU, Umi melanjutkan perjuangannya di Fatayat NU. Nasib yang dilalui juga hampir sama dengan ketika berada di IPPNU. Sebelum menjadi seorang ketua PC Fatayat NU Tuban, ia memulainya dari bawah. Awal memulai perjuangannya di Fatayat sebagai pengurus ranting, hingga di anak cabang sebagai koordinator di bidang dakwah pula. Kemudian, periode berikutnya sebagai sektertaris anak cabang. Selain aktif di tingkat anak cabang, aktif pula di tingkat PC Fatayat NU Tuban. Di pimpinan cabang ia diberi amanah untuk menjadi pengurus di bidang dakwah. Di saat Umi menjadi menjadi ketua PAC Fatayat NU Plumpang, dia juga menjabat sebagai pengurus harian di pimpinan cabang.
 “Saat saya menjadi ketua Fatayat NU Kecamatan Plumpang, saya juga aktif menjadi pengurus harian PC Fatayat NU Tuban. Hingga akhirnya menjadi sekretaris, lalu saat ini menjadi ketua PC,” tutur pegawai Kemenag Tuban ini.

Berbagai Terobosan 
Selama Umi memimpin organisasi, baik di IPPNU maupun di Fatayat, bisa dikatakan kalau sebagian program yang diagendakan bisa terealisasi. Untuk itu, berbagai langkah dia lakukan. Mulai dari melakukan koordinasi yang intensif dengan internal NU, dinas dan ormas, serta dengan para pejabat dan wakil rakyat. Dia membuat kegiatan mingguan, bulanan maupun semesteran.
 “Dulu saya juga pernah membuat kegiatan, saat itu bupatinya Bu Henny. Beliau saya undang beserta DPRD Tuban untuk menjadi pembicara di kegiatan seminar IPPNU,” tandasnya.
 Umi mengungkapkan, selama periodenya proses pengkaderan di IPPNU juga berjalan dengan lancar. Mulai pengkaderan makesta, lakmud, lakut maupun kemah dakwah. Pengkaderan yang aktif tersebut tidak hanya dilakukan di tingkat cabang, akan tetapi di anak cabang juga dilaksanakan.  “Kalau dulu itu semua aktif, dari ranting, anak cabang hingga pimpinan cabang, semua pengurusnya aktif. Maka dari itu, pengkaderannya juga berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
 Saat Umi menduduki sebagai ketua PC Fatayat NU Tuban, berbagai program kegiatan pun ia gelar. Dalam program tersebut yang menjadi andalannya adalah di bidang dakwah, ekonomi dan pendidikan.
Dalam bidang ekonomi misalnya, ia beserta pengurus lainnya telah berhasil mendirikan koperasi Yasmin milik Fatayat NU dan selalu membuat usaha untuk ksejahtreaan anggotanya yang ada di tingkat ranting maupun anak cabang. Adapun di bidang akwah, dia membuat pengajian rutin setiap jum’at pon, pembinaan kepada anggota forum daiyah fatayat (Fordaf). Sedang di bidang pendidikan ia telah membuat program pemberantasan buta huruf pada usia lanjut. Dengan kemampuannya dan dukungan semua pengurus Fatayat yang dia pimpin, program tersebut berhasil dilaksanakan hingga saat ini. Selain itu menyelenggarakan pendidikan usia dini. Dengan kepeduliannya tesebut, ia beserta pengurusnya telah memiliki PUD binaan fatayat. (suwandi)

Tegas, Terbuka dengan Kritik
 Ketua PAC Fatayat Tuban Kota Dewi mengatakan, kalau Umi adalah sosok yang tegas. Dalam kondisi apapun, dia bisa ambil keputusan yang terbaik, meski kadang ada yang yang terpaksa harus dikorbankan. Namun demikian, Umi bisa menerima kritik yang membangun walaupun kadang meninggalkan begitu saja pada anggota yang dirasa lamban merespon apa yang diberikan.
 “Mbak Umi selalu berusaha membuat teman-teman Fatayat punya kesempatan. Selain itu, beliau juga kerap memberi motivasi kepada teman-teman untuk cari ilmu dan bekal untuk berdakwah. Contohnya untuk menyempurnakan ibadah yang kita laksanakan sehari-hari dengan program ngaji rutin, baik di cabang maupun seluruh ancab dan ranting se-Kabupatern Tuban,” katanya.
 Tidak hanya itu, upaya mendirikan majlis ta’lim yang digerakkan Fatayat seluruh ranting bisa memotivasi anggotanya punya usaha home industry. Hal tersebut digerakkan supaya perekonomian anggotanya bisa terangkat.
 “Upaya itu dilakukan Mbak Umi dengan maksud untuk meningkatkanekonomi keluarga anggota Fatayat,” tambah Dewi.
Siti Zulaichah, kakak kandung Umi mengatakan, kalau adik yang kedua dari tiga bersaudara itu terkenal baik dan suka memberi. Tidak hanya sekedar luman sama keluarga, akan tetapi juga kepada orang lain. ‘’Pada guru-guru diniyah, RA, TPQ pun juga luman," katanya.
Selain itu, sama suami Siti Zulaichah (kakak ipar), Umi juga baik. Para keponakannya kerap dibantu pula. "Umi sering membantu kami kalau ada kekurangan atau pas keluarga sakit, ia yang selalu bergerak dan membantu mengurus, karena yang ngerti ya hanya Umi," sambungnya.

Sama halnya dengan Dewi, Zulaichah juga mengatakan kalau Umi orangnya tegas, lincah dan mengambil keputusana juga cepat. Tidak hanya itu, Umi juga cerdas, rajin, aktif dan berani menghadapi sesuatu. (suwandi)

0 komentar:

Posting Komentar