RAPAT REDAKSI NUsa

Akhmad Zaini (Pimred Tabloid NUsa) memimpin rapat redaksi di halaman kampus STITMA Tuban.

DIKLAT JURNALISTIK

Peserta diklat jurnalistik dan crew Tabloid NUsa berpose bersama usai kegiatan diklat.

SILLATURRAHMI

Ketua LP. Ma'arif NU Kab. Tuban dan Pimred Tabloid NUsa berkunjung ke Rumah Gus Rozin (Putra KH. Sahal Mahfudz).

NUsa PEDULI SPESIAL

Mustain Syukur (Ketua PCNU Kab.Tuban) dan Fathul Huda (Penasehat LP. Ma'arif NU Tuban) berpose bersama siswa yang mendapatkan santunan NUsa Peduli.

STUDY BANDING LP. MA'ARIF NU KAB. TUBAN

Akhmad Zaini, ketua LP. Ma'arif NU Kabupatn Tuban saat menerima cinderamata dari LP. Ma'arif Kab. Pasuruan.

RAPAT BERSAMA

Pengurus PCNU, Pengurus LP. Ma'arif NU, PC.Muslimat Tuban, PC.Fatayat NU Tuban saat rapat bersama membahas pendidikan di Kabupaten Tuban.

GROUP SHOLAWAT SMK YPM 12 TUBAN

Group Sholawat Al-Banjari SMK YPM 12 Tuban melantunkan tembang sholawat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

TURBA MAARIF NU TUBAN KE RENGEL

Group Sholawat Al-Banjari SMK YPM 12 Tuban melantunkan tembang sholawat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

NUsa PEDULI EDISI 23

Tiga siswa berada di naungan LP. Ma’arif menerima santunan yang diberikan langsung oleh Dirjen Pendis (kanan) dan Kapala Kemenag Tuban.

PENGURUS PC. LP MA’ARIF NU

Beberapa Pengurus PC. LP Ma’arif NU Tuban siap bekerjasama demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Tuban.

AVANZA UNTUK OPERASIONAL MA’ARIF NU TUBAN

Zaini (Ketua PC. LP. Ma'arif) menerima hadiah mobil dari Bupati Tuban secara simbolis pada acara Rakor kepala sekolah dan pengurus yayaasan se-kabupaten Tuban.

PRESTASI FATAYAT

Fatayat NU Tuban Masuk 10 Besar Lomba Rias Provinsi.

JUARA MTK

Beberapa Crew Tabloid NUsa, mereka semua generasi dari NU berasal dari Tuban, Lamongan dan Bojonegoro.

TIM TABLOID NUsa

Beberapa Crew Tabloid NUsa, mereka semua generasi dari NU berasal dari Tuban, Lamongan dan Bojonegoro.

Rabu, 25 Juni 2014

TABLOID NUsa EDISI 25


Anda bisa membaca Tabloid NUsa EDISI 25 di Layar Komputer, Laptop, HP/I-Pad Anda dengan mudah.
Syaratnya antara lain:
1. Anda harus punya akun 4shared (www.4shared.com) 
2. Silahkan anda login atau masuk jika sudah punya akun 4shared, namun jika belum punya silahkan anda buat akun.
Catatan: Apabila ada kesulitan untuk download file kami, anda bisa menghubungi admin: kangaidi HP (0856-3301-799/0857-0628-2861) Fb: kangaidi

Contoh Halaman Tabloid NUsa EDISI 25




















Untuk download Tabloid NUsa Format PDF,  silahkan Anda klik ikon download di bawah ini ...



TOKOH INSPIRATIF NUsa EDISI 25//Hj. UMI KULSUM


AKTIFIS WANITA:Hj.Umi Kulsum aktif berorganisasi.

Nama lengkapnya Hj. Umi Kulsum S.Ag. M.Pdi. Karena kiprahnya di NU, hampir bisa dipastikan sebagian besar masyarakat NU Tuban mengenalnya. Dia adalah kader NU tulen yang berkhitmad di NU mulai dari bawah.

Umi adalah putri kedua dari pasangan Mohammad Mustain dan Rasminah. Dia lahir di Desa Morosemo, Kecamatan Plumpang, Tuban. Karena melihat perjuangannya yang gigih dan penuh semangat itu maka dia didaulat oleh Fatayat NU Tuban untuk menjadi ketua Cabang sejak....
Meski usianya belum tergolong sepuh, namun kegigihannya untuk berjuang di organisasi NU patut diberikan apresiasi. Dia telah mengabadi di oragisasi NU sudah puluhan tahun. Yakni dari duduk di bangku madrasah aliyah. Pada waktu itu, Umi muda bergabung di IPPNU tingkat desa dan kecamatan.
Di IPPNU, Umi pernah menjadi ketua PAC IPPNU Kecamatan Plumpang. Padahal, pada saat awal aktif di IPPNU dia sedang menempuh ilmu di tempat yang jauh, yakni Madrasah Aliyah di Lasem, Jawa Tengah. Karena jarak yang jauh itu, Umi harus bolak-balik Lasem-Tuban. Aktifitasnya pun akhirnya begitu padat. Namun, itu dia jalani dengan semangat dan senang hati.
“Awalnya bergabung di NU, saat saya liburan sekolah dan pulang kampuong. Dari situ saya diajak teman-teman hingga akhirnya mengenal IPPNU,” ucapnya saat ditemui di kantor PCNU Tuban.
Umi mengungkapkan, pihaknya mengenal NU secara mendalam pada saat duduk di bangku kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, persisnya semester 3. Mulai dari situ Umi mendapatkan kepercayaan sebagai ketua PAC IPPNU Plumpang dan mengenal NU lebih jauh. Kendati demikian, sebelum menjadi ketua, ia lebih dulu berkecipung dalam lembaga dakwah dan menjadi sekretaris PAC IPPNU Plumpang. Tidak berhenti di situ, selain aktif di tingkat PAC, dia aktif pula di tingkat PC IPPNU Tuban. Di tingkatan kabupaten kini, Umi awalnya mendapat tugas di bidang  dakwah. Kemudian menjadi sekretaris, selanjutnya menjadi ketua PC IPPNU Tuban.
“Dulu Bu Umi saat di IPPNU Cabang selalu menjadi patner saya. Selama kegiatan ia minta ditemani. Orangnya lincah, semangat dan sering melakukan turba, makanya saat ia menjadi ketua PC, banyak PAC IPPNU di Tuban yang aktif,” ungkap Siti Nur'aini, pengurus Fatayat Tuban yang juga pengurus PC LP Ma’arif Tuban ini.
Menurutnya, saat duduk di organisasi IPPNU cabang, Umi selalu aktif berkegiatan hingga sering keliling antar kecamatan. Perjuangan tersebut dia lakukan dengan penuh keikhlasan dan kebersamaan antar pengurus. Maka tak heran kalau kepengurusan semua PAC IPPNU se-Kabupaten Tuban saat itu menjadi aktif.
Setelah berjuang di IPPNU, Umi melanjutkan perjuangannya di Fatayat NU. Nasib yang dilalui juga hampir sama dengan ketika berada di IPPNU. Sebelum menjadi seorang ketua PC Fatayat NU Tuban, ia memulainya dari bawah. Awal memulai perjuangannya di Fatayat sebagai pengurus ranting, hingga di anak cabang sebagai koordinator di bidang dakwah pula. Kemudian, periode berikutnya sebagai sektertaris anak cabang. Selain aktif di tingkat anak cabang, aktif pula di tingkat PC Fatayat NU Tuban. Di pimpinan cabang ia diberi amanah untuk menjadi pengurus di bidang dakwah. Di saat Umi menjadi menjadi ketua PAC Fatayat NU Plumpang, dia juga menjabat sebagai pengurus harian di pimpinan cabang.
 “Saat saya menjadi ketua Fatayat NU Kecamatan Plumpang, saya juga aktif menjadi pengurus harian PC Fatayat NU Tuban. Hingga akhirnya menjadi sekretaris, lalu saat ini menjadi ketua PC,” tutur pegawai Kemenag Tuban ini.

Berbagai Terobosan 
Selama Umi memimpin organisasi, baik di IPPNU maupun di Fatayat, bisa dikatakan kalau sebagian program yang diagendakan bisa terealisasi. Untuk itu, berbagai langkah dia lakukan. Mulai dari melakukan koordinasi yang intensif dengan internal NU, dinas dan ormas, serta dengan para pejabat dan wakil rakyat. Dia membuat kegiatan mingguan, bulanan maupun semesteran.
 “Dulu saya juga pernah membuat kegiatan, saat itu bupatinya Bu Henny. Beliau saya undang beserta DPRD Tuban untuk menjadi pembicara di kegiatan seminar IPPNU,” tandasnya.
 Umi mengungkapkan, selama periodenya proses pengkaderan di IPPNU juga berjalan dengan lancar. Mulai pengkaderan makesta, lakmud, lakut maupun kemah dakwah. Pengkaderan yang aktif tersebut tidak hanya dilakukan di tingkat cabang, akan tetapi di anak cabang juga dilaksanakan.  “Kalau dulu itu semua aktif, dari ranting, anak cabang hingga pimpinan cabang, semua pengurusnya aktif. Maka dari itu, pengkaderannya juga berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
 Saat Umi menduduki sebagai ketua PC Fatayat NU Tuban, berbagai program kegiatan pun ia gelar. Dalam program tersebut yang menjadi andalannya adalah di bidang dakwah, ekonomi dan pendidikan.
Dalam bidang ekonomi misalnya, ia beserta pengurus lainnya telah berhasil mendirikan koperasi Yasmin milik Fatayat NU dan selalu membuat usaha untuk ksejahtreaan anggotanya yang ada di tingkat ranting maupun anak cabang. Adapun di bidang akwah, dia membuat pengajian rutin setiap jum’at pon, pembinaan kepada anggota forum daiyah fatayat (Fordaf). Sedang di bidang pendidikan ia telah membuat program pemberantasan buta huruf pada usia lanjut. Dengan kemampuannya dan dukungan semua pengurus Fatayat yang dia pimpin, program tersebut berhasil dilaksanakan hingga saat ini. Selain itu menyelenggarakan pendidikan usia dini. Dengan kepeduliannya tesebut, ia beserta pengurusnya telah memiliki PUD binaan fatayat. (suwandi)

Tegas, Terbuka dengan Kritik
 Ketua PAC Fatayat Tuban Kota Dewi mengatakan, kalau Umi adalah sosok yang tegas. Dalam kondisi apapun, dia bisa ambil keputusan yang terbaik, meski kadang ada yang yang terpaksa harus dikorbankan. Namun demikian, Umi bisa menerima kritik yang membangun walaupun kadang meninggalkan begitu saja pada anggota yang dirasa lamban merespon apa yang diberikan.
 “Mbak Umi selalu berusaha membuat teman-teman Fatayat punya kesempatan. Selain itu, beliau juga kerap memberi motivasi kepada teman-teman untuk cari ilmu dan bekal untuk berdakwah. Contohnya untuk menyempurnakan ibadah yang kita laksanakan sehari-hari dengan program ngaji rutin, baik di cabang maupun seluruh ancab dan ranting se-Kabupatern Tuban,” katanya.
 Tidak hanya itu, upaya mendirikan majlis ta’lim yang digerakkan Fatayat seluruh ranting bisa memotivasi anggotanya punya usaha home industry. Hal tersebut digerakkan supaya perekonomian anggotanya bisa terangkat.
 “Upaya itu dilakukan Mbak Umi dengan maksud untuk meningkatkanekonomi keluarga anggota Fatayat,” tambah Dewi.
Siti Zulaichah, kakak kandung Umi mengatakan, kalau adik yang kedua dari tiga bersaudara itu terkenal baik dan suka memberi. Tidak hanya sekedar luman sama keluarga, akan tetapi juga kepada orang lain. ‘’Pada guru-guru diniyah, RA, TPQ pun juga luman," katanya.
Selain itu, sama suami Siti Zulaichah (kakak ipar), Umi juga baik. Para keponakannya kerap dibantu pula. "Umi sering membantu kami kalau ada kekurangan atau pas keluarga sakit, ia yang selalu bergerak dan membantu mengurus, karena yang ngerti ya hanya Umi," sambungnya.

Sama halnya dengan Dewi, Zulaichah juga mengatakan kalau Umi orangnya tegas, lincah dan mengambil keputusana juga cepat. Tidak hanya itu, Umi juga cerdas, rajin, aktif dan berani menghadapi sesuatu. (suwandi)

Minggu, 01 Juni 2014

DARI KAMI TABLOID NUsa EDISI 25//Berkah Akhirussanah


Akhir tahun ajaran (akhirussanah) 2014 ini, membawa berkah tersendiri bagi Tabloid NUsa. Beberapa lembaga pendidikan di bawah lingkungan L.P. Ma’arif berkomitmen untuk membeli NUsa dalam jumlah besar (bahkan untuk Sunatunnur Senori pesan sebanyak 2500 eksemplar, Al Hidayah, Lajukidul Singgahan 800 eksemplar) guna dibagikan kepada wali murid, undangan dan beberapa pihak yang nanti diundang dalam acara tutup tahun (akhirussanah) tersebut.
Dengan adanya ‘’order’’ tersebut, maka untuk edisi 25 ini, kami harus melipargandakan oplah, yakni hingga 6000 eksemplar. Ini berarti naik hingga 600 persen. Sungguh ini angka yang fantastis. Karena itu, tidak ada kata lain kecuali kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kepercayaan kepada Tabloid NUsa. Yang lebih penting, kami tentunya memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang tidak terhingga. Karena Allah-lah semua itu bisa terjadi.
Perlu kami tekankan di sini, rasa bahagia dan syukur tadi, insya Allah bukan semata-mata karena oplah NUsa meningkat berlipat-lipat. Lebih dari itu, kami menangkap adanya nilai yang lebih berharga yang terselip di baliknya. Yakni, semakin meningkatnya kepercayaan dan kebutuhan warga NU Tuban kepada Tabloid NUsa. Mereka sudah bisa melihat bagaimana manfaat adanya tabloid ini.
Berikutnya, kami bersyukur karena momentum ini juga terjadi karena adanya ‘’tangan-tangan’’ yang mengolahnya. Artinya, meski NUsa sudah cukup eksis, namun kalau tidak ada tangan kreatif yang menanganinya dengan penuh kesungguhan dan keseriusan, maka hal itu pun kemungkinan tidak akan terjadi. Karena itu, kami bersyukur dari hari ke hari, NUsa semakin kedatangan ‘’tamu’’ anak-anak muda NU yang kreratif, berdidikasi dan berkomitmen untuk membesarkan NUsa.
Jika NUsa dari bulan ke bulan semakin eksis –meski berbagai persoalan tetap ada--, salah satunya faktor utamanya karena di dalam awak redaksi NUsa senantiasa kedatangan ‘’tamu’’ tadi. Dan yang paling terkini, ‘’tamu’’ tersebut bernama Hidayatullah. Anak muda dari Bangilan ini mengajukan diri untuk bergabung dengan NUsa karena merasa terpanggil untuk ikut membesarkan tabloid ini. Kini, dia bergerak menggarap pemasaran. Dan hasilnya, alhamdulillah seperti kami sebutkan di atas, beberapa lembaga berkomitmen untuk membeli NUsa dalam jumlah besar.
Perjalanan masih panjang. Semoga yang terjadi pada edisi ini adalah awal dari kemajuan Tabloid NUsa. Masih banyak mimpi yang harus digapai. Komitmen dan kerja keras masih sangat dibutuhkan! (*)

  

NUsa Peduli 25 - Untuk Dua Lembaga di Karek

DUA LEMBAGA: Lima pelajar dari dua lembaga yang ada di Kecamatan Kerek men-erima santunan NUsa Peduli. Penyaluran dilakukan sekretaris MWC Ma’arif Kerek.



KEREK – Pada edisi 25 kali ini, NUsa Peduli tersalurkan di dua lembaga yang ada di Kecamatan Kerek. Dua lembaga tersebut yakni SDIT Al-Hikmah dan MI Salafiyah, keduanya berasal dari desa Margomulyo. Acara penyaluran diserahkan oleh Akhmad Mustagfirin, S.Pd.I (sekretaris MWC Ma’arif Kerek) pada Senin (26/05).
             Dari jumlah siswa-siswi tersebut, 3 dari SDIT Al-Hikmah dan 3 dari MI Salafiyah, kesemuanya tergolong dari siswa yang kurang mampu tetapi bisa meraih prestasi. SDIT Al-Hikmah, satu-satunya lembaga pendidikan di Kecamatan Kerek yang membuat sistem fullday School.
Di antara siswa-siswi tersebut, Faridatus Sholikhah (kelas 1) putri Yanto (berprofisi tukang) dan Muroikhah, Surendra Ardhani Pratama (kelas 1) putra Susanto (Alm) dan Munfayati, Endra semenjak bapaknya meninggal, dia tinggal bersama paman dan ibunya yang keseharianya sebagai penjahit. Kemudian, Ahmad Ronggo Said putra Ghozali dan ibu Romlah.
            Berikutnya, Yulia (kelas 6 di MI Salafiyah), putri Karsiman dan Kamyatun. Meski berasal dari keluarga tidak mampu, namun Yulia merupakan siswa beprestasi di sekolahnya. Denita Erviana (kelas 6 di MI Salafiyah), putra Sampurno dan Dwi Setyowati. Sama dengan Yulia, Denita selalu meraih prestasi yang bisa membanggakan orang tuanya dan guru-gurunya. Dan yang terakhir, Norma Elisa Putri (tidak masuk karna sakit) juga selalu berprestasi.

            Mustagfirin yang juga kepsek SDIT Al-Hikmah berharap bingkisan dari NUsa Peduli bisa semakin membangkitkan semangat mereka. ‘’Mereka anak-anak yang bisa membanggakan kita,’’ tandasnya. (amin)