WIDANG-Siang yang begitu panas pada Minggu (17/02) itu tidak mengurangi
semangat warga Ngadirejo-Widang untuk
mengikuti rangkaian kegiatan Kiswah (Kajian Islam Ahlussunnah wal jama’ah) dan
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh PAC
Muslimat-Fatayat Widang di Masjid Al-Ikhlas Ngadirejo. Sekitar seribu warga
Desa Ngadirejo dan sekitarnya, serta para pengurus MWC NU Widang (beserta
Banomnya) dan Kepala Desa Ngadirejo beserta perangkatnya, yang menghadiri acara
itu, tetap duduk memenuhi tempat duduk yang disediakan panitia, serambi masjid
dan teras-teras rumah warga di sekitar masjid. Sebagian dari mereka hanya
menggunakan sebilah kipas yang mereka beli dari para penjual kipas keliling
untuk menghilangkan rasa gerah yang begitu terasa.
Tentu saja,
kedatangan mereka adalah hanya untuk mendengarkan ilmu tentang ahlussunnah wal
jama’ah yang disampaikan oleh KH. Muhajir dari Bojonegoro. Dalam ceramahnya,
KH. Muhajir memfokuskan pada 3 hal, yakni: akhlak, ilmu dan amal. Menurutnya,
kedatangan nabi Muhammad ke dunia adalah semata-mata untuk menyempurnakan
akhlak manusia. Dalam cerita turunnya ayat pertama dari Al-Qur’an, yakni ketika
Jibril mengatakan “bacalah!” pada Muhammad, ada sebuah pelajaran penting yang
dapat dipetik. Dijelaskannya, perintah membaca dari Allah SWT yang disampaikan
Jibril bukan berarti nabi Muhammad SAW tidak bisa membaca, tapi lebih pada
bentuk ketawadhu’annya kepada Allah SWT sebagai sumber wahyu dan Jibril sebagai
penyampai wahyu itu. Dia meminta agar warga nahdliyin menata dan menghiasi
akhlaknya dengan ketawadhuan.
Dia juga
menekankan agar warga nahdliyin berilmu. “Tuntutlah ilmu dari lahir sampai
telah masuk ke liang lahat,” tandasnya. Menurutnya, jika ilmu seseorang itu
banyak, maka amal seseorang itu akan menjadi baik.
“Amal baik bisa
membawa manusia menghadap Allah SWT dan mengambil kunci masuk surga-Nya,”
ungkap Muhajir untuk menjelaskan pentingnya beramal yang baik. Dia mencontohkan
salah satu amal baik yang apabila ditinggalkan akan mengakibatkan dihapusnya
seluruh amalan baik yang telah dikerjakan oleh seseorang. Amalan itu adalah
membuat hati anak yatim sakit. “Misalkan, saat itu ada penjual es krim keliling
lewat. Kemudian, ada seorang anak yatim yang menangis karena ingin sekali minum
es itu, tapi ibunya tidak bisa membelikannya. Kemudian kamu membeli es krim itu
dan uangmu lebih. Saat uang lebihanmu itu tidak kamu berikan sebagiannya untuk
membelikan es krim anak itu, maka saat itulah segala pahalamu terhapus,” jelas
Muhajir.
Sementara itu,
Ahmad Jamal Ghofir, ketua PAC GP Anshor Widang, mengharapkan gagasan program
kiswah yang setiap 3 bulan telah diadakan di Widang itu bisa tetap konsisten
berjalan dan bahkan berkembang menjadi program para pengurus MWC NU yang ada di
daerah lain. Dia juga mengharapkan acara kiswah tidak dimasuki hal-hal politik.
“Saya akan keluar jika acara ini dimasuki hal-hal berbau politik,” ancam Jamal.
Tapi, saat acar itu berlangsung, pengurus Muslimat membagikan tanggalan
bergambar KH. Hasyim Asy’ari, KH. Abdur Rohman Wahid dan Mahfud MD (ketua
Mahkamah Konstitusi). (wakhid)
0 komentar:
Posting Komentar