Minggu, 19 Januari 2014

NUsa PEDULI 19// MI Kablukan-Bangilan Terima NUsa Peduli


BANGILAN- Dana NUsa Peduli pada Nopember lalu disalurkan ke MI Miftahul Huda Kablukan-Bangilan. Datang secara berombongan, tim NUsa diterima Kepala Madrasah Drs. Hambali dengan senyuman. Nampaknya, Hambali telah mempersiapkan semuanya setelah mendapatkan informasi kalau aka nada penyaluran Nusa peduli ke madrasahnya. Kondisi kantor telah dirapikan. Empat nama anak yatim-piatu yang akan menerima juga sudah disiapkan.
Keempat anak itu Nasa Andara Putri (siswa kelas 1), Ahmad Wahyu Mesiaji (anak kelas 2), M. Khoirul Anwar dan M. Wahib (keduanya adalah anak kelas 5). Semua anak yang dipanggil itu adalah anak-anak yatim dan berasal dari keluarga tidak mampu. Bahkan Nasa telah menjadi yatim piatu.
Meski semua anak itu sama-sama berasal dari keluarga tidak mampu, hanya M. Khoirul Anwar-lah yang berasal dari keluarga paling tidak mampu. Namun, dia jugalah satu-satunya anak yang paling berprestasi. Telah ditinggal bapaknya, Khoirul kini tinggal bersama ibunya di rumah yang sangat sederhana. Dulu ibunya pernah menjadi TKI, tapi sepulang ke Indonesia, ibunya bekerja sebagai penjual sayur keliling. Kini kondisinya sudah tua dan tidak bekerja lagi, karena sakit komplikasi yang dideritanya (diabetes dan jantung). Masih untung Khoirul mempunyai kakak Mansur yang kini bekerja di Jakarta. “Untuk keperluan sehari-hari kakaknya itu yang mengirimi dari Jakarta,” ungkap Hambali.
Hidup dalam keterbatasan, Khoirul tidak patah arang. Dia tetap mampu menjadi siswa berprestasi. Sejak kelas 1 sampai kini duduk di bangku kelas 5, dia selalu mendapat rangking teratas. “Kalau ndak rangking 1, ya 2. Terus dari kelas satu dulu,” tutur Hambali. Sebagai siswa berprestasi baik, anak yang menggemari sepak bola ini sangat menyukai pelajaran Matematika.

Di rumah, dia telah terbiasa membantu ibunya. Saat ibunya memasak, dia mengaku terbiasa membantunya mengurusi masalah dapur itu. (wakhid)

0 komentar:

Posting Komentar