Selasa, 01 Januari 2013

DARI KAMI TABLOID NUsa EDISI 08//NUsa Rekrut Staf Pemasaran

LANGKAH BARU: Staf Pemasaran NUsa Sumardiyono (Dion), siap mendistri-busikan tabloid NUsa ke tangan pembaca dan pelanggan.
Waktu berlalu begitu cepat. Tahun 2012 yang rasanya belum lama disambut kedatangannya, kini harus dilepas untuk pergi dan tak pernah kembali lagi. Sebagai gantinya, kini datang tahun 2013. Seiring pergantian waktu ini, banyak hal telah terjadi. Tabloid NUsa yang kami rasa belum lama kami bangun,  ternyata kini telah memasuki edisi ke-8.  
Hadirnya edisi ke-8 ini benar-benar kami syukuri. Kami yang membangun NUsa hanya bermodalkan keyakinan dan keinginan untuk memberikan khidmat yang terbaik kepada Jam’iyah Nahdlatul Ulama, ternyata ‘’diberi umur panjang’’ oleh Allah SWT. Mengingat tidak adanya modal yang memadai –sehingga banyak yang meragukan—maka bertahannya NUsa hingga saat ini benar-benar merupakan sebuah anugerah. 
Bagaikan orang membangun rumah tangga, NUsa sukses membangun keharmonisan keluarga hingga keutuhan rumah tangga tetap terjaga. Tentu, sebagai keluarga baru, benturan-benturan kecil terjadi di ‘’rumah tangga’’ NUsa. Namun Alhamdulillah, hal itu bisa dilalui dengan baik. Percikan-percikan persoalan tersebut tidak sampai merobohkan bangunan rumah tangga yang dibangun.  
Sebagai rumah tangga baru, kendati tetap utuh dan solid, namun keberadaan NUsa belumlah mapan. Apa yang akan dimakan besok (baca: untuk biaya cetak dan operasional), masih harus dicari hari ini. Kalau ternyata tidak menemukan dan akhirnya tidak ada bahan makanan yang bisa dimakan atau ada tapi masih kurang, maka dengan rasa malu terpaksa harus minta bantuan kepada orang tua, dalam hal ini LP. Ma’arif NU Tuban.
Ke depan, tentu kami malu kalau sering-sering ngrepoti orang tua. Kami ingin betul-betul mandiri. Karena itu, sejumlah ikhtiar terus kami lakukan. Yang terbaru, dengan persetujuan orang tua (Ketua LP Ma’arif Tuban Mahfud) kami memberanikan diri mengangkat seorang staf yang khusus akan menangani pemasaran tabloid. Jalan ini kami tempuh karena dari tiga soko guru yang menopang kehidupan tabloid –redaksi, pemasaran, dan iklan--, pemasaran-lah yang masih paling rapuh. Kami berharap dengan direkrutnya staf baru itu, masalah pemasaran (distribusi) tabloid bisa tertangani dengan baik.
Terakhir kami hanya bisa berharap, semoga ikhtiar tersebut bisa semakin mengukuhkan bangunan rumah tangga NUsa. Kukuh tidak hanya dalam arti bertahan hidup, namun bisa mandiri (tidak lagi minta subsidi kepada Ma’arif), bisa memberikan manfaat dan membanggakan warga NU. Semoga!  

0 komentar:

Posting Komentar