LANGKAH
BARU: Staf Pemasaran NUsa Sumardiyono (Dion), siap mendistri-busikan tabloid
NUsa ke tangan pembaca dan pelanggan.
|
Hadirnya
edisi ke-8 ini benar-benar kami syukuri. Kami yang membangun NUsa hanya
bermodalkan keyakinan dan keinginan untuk memberikan khidmat yang terbaik kepada
Jam’iyah Nahdlatul Ulama, ternyata
‘’diberi umur panjang’’ oleh Allah SWT. Mengingat tidak adanya modal yang
memadai –sehingga banyak yang meragukan—maka bertahannya NUsa hingga saat ini
benar-benar merupakan sebuah anugerah.
Bagaikan
orang membangun rumah tangga, NUsa sukses membangun keharmonisan keluarga
hingga keutuhan rumah tangga tetap terjaga. Tentu, sebagai keluarga baru,
benturan-benturan kecil terjadi di ‘’rumah tangga’’ NUsa. Namun Alhamdulillah,
hal itu bisa dilalui dengan baik. Percikan-percikan persoalan tersebut tidak
sampai merobohkan bangunan rumah tangga yang dibangun.
Sebagai
rumah tangga baru, kendati tetap utuh dan solid, namun keberadaan NUsa belumlah
mapan. Apa yang akan dimakan besok (baca: untuk biaya cetak dan operasional),
masih harus dicari hari ini. Kalau ternyata tidak menemukan dan akhirnya tidak
ada bahan makanan yang bisa dimakan atau ada tapi masih kurang, maka dengan
rasa malu terpaksa harus minta bantuan kepada orang tua, dalam hal ini LP.
Ma’arif NU Tuban.
Ke
depan, tentu kami malu kalau sering-sering ngrepoti
orang tua. Kami ingin betul-betul mandiri. Karena itu, sejumlah ikhtiar terus
kami lakukan. Yang terbaru, dengan persetujuan orang tua (Ketua LP Ma’arif
Tuban Mahfud) kami memberanikan diri mengangkat seorang staf yang khusus akan
menangani pemasaran tabloid. Jalan ini kami tempuh karena dari tiga soko guru
yang menopang kehidupan tabloid –redaksi, pemasaran, dan iklan--, pemasaran-lah
yang masih paling rapuh. Kami berharap dengan direkrutnya staf baru itu,
masalah pemasaran (distribusi) tabloid bisa tertangani dengan baik.
Terakhir
kami hanya bisa berharap, semoga ikhtiar tersebut bisa semakin mengukuhkan
bangunan rumah tangga NUsa. Kukuh tidak hanya dalam arti bertahan hidup, namun
bisa mandiri (tidak lagi minta subsidi kepada Ma’arif), bisa memberikan manfaat
dan membanggakan warga NU. Semoga!
0 komentar:
Posting Komentar