TUBAN KOTA- MTs Ma’arif NU Tuban memiliki siswa sebanyak 117 anak. Namun dari
keseluruhan siswa itu ternyata rata-rata berasal dari keluarga miskin. Meski
berada di kota, sebagian siswa MTs Maarif masih sangat membutuhkan uluran
tangan. Apa lagi lembaga ini termasuk madrasah yang memiliki cukup banyak
anak-anak yatim-piyatu.
Mengetahui hal itu, tim NUsa segera
bergerak. Santunan NUsa Peduli disalurkan kepada 5 anak yatim-piyatu yang ada
di sana. Mereka adalah Ahmad Abdul Rozak (kelas 7-A), Luluk Rohyana (kelas
9-A), Gunawan Apriliansyah (kelas 9-A) dan Fanany Asror (kelas 9-A). Mereka
adalah para anak yatim. Sementara M. Danu Septiawan (kelas 9-B) adalah anak
yatim-piyatu. Bapak-ibunya meninggal. Kini dia tinggal bersama Kakeknya yang
bekerja sebagai buruh tani.
Said Suryanto, S.Pd.I (kepala MTs Maarif
NU Tuban) mengatakan bahwa memang kelima anak itu semangat belajarnya ada.
“Mereka aktif. Meski untuk prestasi, kemampuan mereka terbilang rata-rata,”
ungkapnya. Namun, yang menjadikan iba adalah kelima anak itu hidup dalam
keluarga yang kurang mampu. “Seperti Luluk Rohyana. Ayahnya meninggal. Kini dia
tinggal sama kakanya. Kakaknya itu bekerja ikut warung. Gajinya tidak seberapa,”
lanjut dia.
Dan untuk Tabloid NUsa, Said (sapaan
akrabnya) mengucapkan banyak terima kasih. Dia berharap NUsa Peduli selalu ada
sehingga anak-anak yatim dan miskin bisa diperhatikan. (wakhid)
0 komentar:
Posting Komentar