|
AKTIFIS WANITA:Hj.Umi Kulsum aktif berorganisasi. |
Nama lengkapnya
Hj. Umi Kulsum S.Ag. M.Pdi. Karena kiprahnya di NU, hampir bisa dipastikan
sebagian besar masyarakat NU Tuban mengenalnya. Dia adalah kader NU tulen yang
berkhitmad di NU mulai dari bawah.
Umi adalah putri
kedua dari pasangan Mohammad Mustain dan Rasminah. Dia lahir di Desa Morosemo,
Kecamatan Plumpang, Tuban. Karena melihat perjuangannya yang gigih dan penuh
semangat itu maka dia didaulat oleh Fatayat NU Tuban untuk menjadi ketua Cabang
sejak....
Meski usianya belum
tergolong sepuh, namun kegigihannya untuk berjuang di organisasi NU patut
diberikan apresiasi. Dia telah mengabadi di oragisasi NU sudah puluhan tahun. Yakni
dari duduk di bangku madrasah aliyah. Pada waktu itu, Umi muda bergabung di
IPPNU tingkat desa dan kecamatan.
Di IPPNU, Umi
pernah menjadi ketua PAC IPPNU Kecamatan Plumpang. Padahal, pada saat awal
aktif di IPPNU dia sedang menempuh ilmu di tempat yang jauh, yakni Madrasah
Aliyah di Lasem, Jawa Tengah. Karena jarak yang jauh itu, Umi harus bolak-balik
Lasem-Tuban. Aktifitasnya pun akhirnya begitu padat. Namun, itu dia jalani
dengan semangat dan senang hati.
“Awalnya
bergabung di NU, saat saya liburan sekolah dan pulang kampuong. Dari situ saya
diajak teman-teman hingga akhirnya mengenal IPPNU,” ucapnya saat ditemui di
kantor PCNU Tuban.
Umi mengungkapkan, pihaknya mengenal NU secara mendalam pada saat duduk di bangku
kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya, persisnya semester 3. Mulai dari situ Umi
mendapatkan kepercayaan sebagai ketua PAC IPPNU Plumpang dan mengenal NU lebih
jauh. Kendati demikian, sebelum menjadi ketua, ia lebih dulu berkecipung dalam
lembaga dakwah dan menjadi sekretaris PAC IPPNU Plumpang. Tidak berhenti di situ,
selain aktif di tingkat PAC, dia aktif pula di tingkat PC IPPNU Tuban. Di tingkatan
kabupaten kini, Umi awalnya mendapat tugas di bidang dakwah. Kemudian
menjadi sekretaris, selanjutnya menjadi ketua PC IPPNU Tuban.
“Dulu Bu Umi
saat di IPPNU Cabang selalu menjadi patner saya. Selama kegiatan ia minta ditemani.
Orangnya lincah, semangat dan sering melakukan turba, makanya saat ia menjadi
ketua PC, banyak PAC IPPNU di Tuban yang aktif,” ungkap Siti Nur'aini, pengurus
Fatayat Tuban yang juga pengurus PC LP Ma’arif Tuban ini.
Menurutnya, saat
duduk di organisasi IPPNU cabang, Umi selalu aktif berkegiatan hingga sering
keliling antar kecamatan. Perjuangan tersebut dia lakukan dengan penuh
keikhlasan dan kebersamaan antar pengurus. Maka tak heran kalau kepengurusan
semua PAC IPPNU se-Kabupaten Tuban saat itu menjadi aktif.
Setelah berjuang
di IPPNU, Umi melanjutkan perjuangannya di Fatayat NU. Nasib yang dilalui juga
hampir sama dengan ketika berada di IPPNU. Sebelum menjadi seorang ketua PC
Fatayat NU Tuban, ia memulainya dari bawah. Awal memulai perjuangannya di Fatayat
sebagai pengurus ranting, hingga di anak cabang sebagai koordinator di bidang
dakwah pula. Kemudian, periode berikutnya sebagai sektertaris anak cabang.
Selain aktif di tingkat anak cabang, aktif pula di tingkat PC Fatayat NU Tuban.
Di pimpinan cabang ia diberi amanah untuk menjadi pengurus di bidang dakwah. Di
saat Umi menjadi menjadi ketua PAC Fatayat NU Plumpang, dia juga menjabat
sebagai pengurus harian di pimpinan cabang.
“Saat saya
menjadi ketua Fatayat NU Kecamatan Plumpang, saya juga aktif menjadi pengurus
harian PC Fatayat NU Tuban. Hingga akhirnya menjadi sekretaris, lalu saat ini
menjadi ketua PC,” tutur pegawai Kemenag Tuban ini.
Berbagai
Terobosan
Selama Umi
memimpin organisasi, baik di IPPNU maupun di Fatayat, bisa dikatakan kalau
sebagian program yang diagendakan bisa terealisasi. Untuk itu, berbagai langkah
dia lakukan. Mulai dari melakukan koordinasi yang intensif dengan internal NU,
dinas dan ormas, serta dengan para pejabat dan wakil rakyat. Dia membuat kegiatan
mingguan, bulanan maupun semesteran.
“Dulu saya
juga pernah membuat kegiatan, saat itu bupatinya Bu Henny. Beliau saya undang
beserta DPRD Tuban untuk menjadi pembicara di kegiatan seminar IPPNU,”
tandasnya.
Umi
mengungkapkan, selama periodenya proses pengkaderan di IPPNU juga berjalan
dengan lancar. Mulai pengkaderan makesta, lakmud, lakut maupun kemah dakwah. Pengkaderan
yang aktif tersebut tidak hanya dilakukan di tingkat cabang, akan tetapi di
anak cabang juga dilaksanakan. “Kalau dulu itu semua aktif, dari ranting,
anak cabang hingga pimpinan cabang, semua pengurusnya aktif. Maka dari itu,
pengkaderannya juga berjalan dengan lancar,” imbuhnya.
Saat Umi
menduduki sebagai ketua PC Fatayat NU Tuban, berbagai program kegiatan pun ia
gelar. Dalam program tersebut yang menjadi andalannya adalah di bidang dakwah,
ekonomi dan pendidikan.
Dalam bidang
ekonomi misalnya, ia beserta pengurus lainnya telah berhasil mendirikan
koperasi Yasmin milik Fatayat NU dan selalu membuat usaha untuk ksejahtreaan
anggotanya yang ada di tingkat ranting maupun anak cabang. Adapun di bidang akwah,
dia membuat pengajian rutin setiap jum’at pon, pembinaan kepada anggota forum
daiyah fatayat (Fordaf). Sedang di bidang pendidikan ia telah membuat
program pemberantasan buta huruf pada usia lanjut. Dengan kemampuannya dan dukungan
semua pengurus Fatayat yang dia pimpin, program tersebut berhasil dilaksanakan
hingga saat ini. Selain itu menyelenggarakan pendidikan usia dini. Dengan
kepeduliannya tesebut, ia beserta pengurusnya telah memiliki PUD binaan
fatayat. (suwandi)
Tegas, Terbuka
dengan Kritik
Ketua
PAC Fatayat Tuban Kota Dewi mengatakan, kalau Umi adalah sosok yang tegas. Dalam
kondisi apapun, dia bisa ambil keputusan yang terbaik, meski kadang ada yang yang
terpaksa harus dikorbankan. Namun demikian, Umi bisa menerima kritik yang
membangun walaupun kadang meninggalkan begitu saja pada anggota yang dirasa
lamban merespon apa yang diberikan.
“Mbak Umi
selalu berusaha membuat teman-teman Fatayat punya kesempatan. Selain itu,
beliau juga kerap memberi motivasi kepada teman-teman untuk cari ilmu dan bekal
untuk berdakwah. Contohnya untuk menyempurnakan ibadah yang kita laksanakan
sehari-hari dengan program ngaji rutin, baik di cabang maupun seluruh ancab dan
ranting se-Kabupatern Tuban,” katanya.
Tidak
hanya itu, upaya mendirikan majlis ta’lim yang digerakkan Fatayat seluruh
ranting bisa memotivasi anggotanya punya usaha home industry. Hal tersebut
digerakkan supaya perekonomian anggotanya bisa terangkat.
“Upaya itu
dilakukan Mbak Umi dengan maksud untuk meningkatkanekonomi keluarga anggota
Fatayat,” tambah Dewi.
Siti Zulaichah, kakak kandung Umi
mengatakan, kalau adik yang kedua dari tiga bersaudara itu terkenal baik dan
suka memberi. Tidak hanya sekedar luman sama keluarga, akan tetapi juga kepada
orang lain. ‘’Pada guru-guru diniyah, RA, TPQ pun juga luman," katanya.
Selain itu, sama suami Siti
Zulaichah (kakak ipar), Umi juga baik. Para keponakannya kerap dibantu pula.
"Umi sering membantu kami kalau ada kekurangan atau pas keluarga sakit, ia
yang selalu bergerak dan membantu mengurus, karena yang ngerti ya hanya
Umi," sambungnya.
Sama halnya dengan Dewi, Zulaichah
juga mengatakan kalau Umi orangnya tegas, lincah dan mengambil keputusana juga
cepat. Tidak hanya itu, Umi juga cerdas, rajin, aktif dan berani menghadapi sesuatu.
(suwandi)