MONTONG–
Mungkin sebagian warga NU yang ada di Tuban menganggap bahwa Ikatan Pencak
Silat Pagar Nusa kurang aktif dan minim
berkegiatan. Di
tingkat cabang mungkin benar. Namun di Montong hal itu tidak benar. Mereka tetap
eksis dan berkreasi dalam latihan serta berniat untuk menghidupkan bagian dari
Banom NU tersebut.
Akhir September lalu, Pagar Nusa Montong melakukan pembai’atan
bagi pesilat warga baru. Kegiatan
itu merupakan agenda rutin tahunan, hal ini dilakukan pada
pesilat yang sudah mengikuti proses pendidikan dan pelatihan silat selama
kurang lebih setahun.
Kegiatan
yang terbesar di Montong ini dihelat pada 29 september 2012, dengan diikuti
peserta dari IPS. NU Pagar Nusa dan dihadiri oleh tamu undangan MWC. NU,
Muslimat, GP. Ansor, Fatayat, IPNU dan IPPNU di Kecamatan Montong.
Selain itu juga hadir dari pemerintahan kecamatan, Muspika dan
UPTD Dinas
Pendidikan
Kecamatan
Montong.
“Pembai’atan
kali ini merupakan kegiatan menyelamatkan budaya dan tradisi yang sudah turun
temurun dari orang-orang
NU terdahulu. Awalnya
kegiatan silat ini dibarengi dengan mengaji dengan menanamkan nilai-nilai
keaswajaan. Pada intinya kegiatan yang dilakukan oleh Pagar Nusa bukan sebagai
ajang perkelahian, namun sebagai sarana mengembangkan potensi diri pada
generasi untuk meneruskaan jejak orang NU terdahulu,” ungkap Ali
Masrurin sekretaris kegiatan pembai’atan.
Kegiatan
pembai’atan pada warga baru IPS NU Pagar Nusa pada tahun ini dihadiri oleh 2000
orang. Di antaranya
sekitar 1700 orang merupakan anggota pagar nusa sendiri, sedangkan yang lainnya
berasal dari tamu undangan. Dalam acara tersebut juga diisi atraksi-atraksi dari
anggota pagar nusa sendiri. Sehingga banyak warga yang berdatangan untuk
melihatnya.
Hadir dalam
kesempatan itu KH. Achmad Charis yang sekaligus menjabat sebagai ketua Tanfidiyah
MWC NU Montong. Dalam
sambutannya, Charis
mengatakan, lulusan dari Pagar
Nusa
nantinya harus menjadi pasukan Banser.
“Kami tidak menyangka kalau kami
akan dibai’at, rasanya gugup sekali.
Semoga kami bisa menjadi IPS NU pagar Nusa yang baik dan bisa mengamalkan
ajaran-ajaran
ahlisunnah
waljama’ah,” kata Agus Priyanto peserta yang dibai’at. (wandhi)
0 komentar:
Posting Komentar