Selasa, 06 November 2012

Montong Jaga Eksistensi Pagar Nusa



MONTONG– Mungkin sebagian warga NU yang ada di Tuban menganggap bahwa Ikatan Pencak Silat  Pagar Nusa kurang aktif dan minim berkegiatan. Di tingkat cabang mungkin benar. Namun di Montong hal itu tidak benar. Mereka tetap eksis dan berkreasi dalam latihan serta berniat untuk menghidupkan bagian dari Banom NU tersebut.
Akhir September lalu, Pagar Nusa Montong melakukan pembai’atan bagi pesilat warga baru. Kegiatan itu merupakan agenda rutin tahunan, hal ini dilakukan pada pesilat yang sudah mengikuti proses pendidikan dan pelatihan silat selama kurang lebih setahun.
Kegiatan yang terbesar di Montong ini dihelat pada 29 september 2012, dengan diikuti peserta dari IPS. NU Pagar Nusa dan dihadiri oleh tamu undangan MWC. NU, Muslimat, GP. Ansor, Fatayat, IPNU dan IPPNU di Kecamatan Montong. Selain itu juga hadir dari pemerintahan kecamatan, Muspika dan UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Montong.
“Pembai’atan kali ini merupakan kegiatan menyelamatkan budaya dan tradisi yang sudah turun temurun dari orang-orang NU terdahulu. Awalnya kegiatan silat ini dibarengi dengan mengaji dengan menanamkan nilai-nilai keaswajaan. Pada intinya kegiatan yang dilakukan oleh Pagar Nusa bukan sebagai ajang perkelahian, namun sebagai sarana mengembangkan potensi diri pada generasi untuk meneruskaan jejak orang NU terdahulu,” ungkap Ali Masrurin sekretaris kegiatan pembai’atan.
Kegiatan pembai’atan pada warga baru IPS NU Pagar Nusa pada tahun ini dihadiri oleh 2000 orang. Di antaranya sekitar 1700 orang merupakan anggota pagar nusa sendiri, sedangkan yang lainnya berasal dari tamu undangan. Dalam acara tersebut juga diisi atraksi-atraksi dari anggota pagar nusa sendiri. Sehingga banyak warga yang berdatangan untuk melihatnya.
Hadir dalam kesempatan itu KH. Achmad Charis yang sekaligus menjabat sebagai ketua Tanfidiyah MWC NU Montong. Dalam sambutannya, Charis mengatakan, lulusan dari Pagar Nusa nantinya harus menjadi pasukan Banser.

 “Kami tidak menyangka kalau kami akan dibai’at, rasanya gugup sekali. Semoga kami bisa menjadi IPS NU pagar Nusa yang baik dan bisa mengamalkan ajaran-ajaran ahlisunnah waljama’ah,” kata Agus Priyanto peserta yang dibai’at. (wandhi)

0 komentar:

Posting Komentar