Selasa, 06 November 2012

KKMI Ma’arif Plumpang Adakan WLS




PLUMPANG - KKMI Ma’arif NU di Kecamatan Plumpang terus berupaya  meningkatkan pembelajaran di kelas sekolah-sekolah yang bernaung di bawah LP. Pada akhir Nopember lalu mereka mengadakan Workshop Lesson Study (WLS). Kegiatan tersebut diadakan di MI Salafiyah Mahbubiyah Bandungrejo Plumpang selama empat (akhir  September 2012 dan awal Oktober 2012).
Kegiatan tersebut diikuti 45 guru dari seluruh MI se-Kecamatan Plumpang.  “Kami hanya mengambil dua guru dari tiap madrasah, agar mereka bisa fokus untuk mengikuti kegiatan ini. Itu pun kami meminta para peserta agar bisa komitmen dan serius mengikuti pelatihan,” kata Ketua Panitia penyelenggara WLS, Achmad Farid, S.Pd.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan dan keberhasilan WLS panitia membuat cara tersendiri agar semua peserta bisa komitmen. Sertifikat WLS tidak akan diterbitkan oleh panitia, sebelum para peserta mampu mengadakan WLS di MI-nya masing-masing. “Kami baru akan memberikan sertifikat yang ditandatangani oleh Mapenda dan KKMI setelah para peserta terbukti praktik di MI-nya masing-masing. Dan itu harus dibuktikan dengan mengadakan WLS,” tambahnya.  
Menurut staf pengajar di MI Husnul Aulad Klotok itu, Lesson Study bukanlah metode pengajaran yang baru, tapi merupakan metode pengajaran yang sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari guru maupun siswa. Dalam penerapannya Lesson Study, guru bisa menerapkan berbagai metode pengajaran yang cocok dan relevan dengan kondisi siswa.
Muntofan, S.Pd, sekretaris panitia WLS menambahkan, dalam penerapan Lesson Study fokus pertama diarahakan kepada siswa. Dalam arti, guru harus melihat bagaimana siswa belajar dalam pembelajaran di kelas. Dan kedua diarahkan kepada guru bagaimana ia memberikan perhatian terhadap pembelajaran siswa. “Dengan demikian bisa dikatakan bahwa Lesson Study merupakan cara pembelajaran dari guru yang sedang mengajar siswa di kelas,” katanya.
Menurut staf pengajar di MI Miftahurrohman Penidon itu Lesson Study merupakan metode pengajaran yang mengadopsi cara pendidikan di Jepang. Kemunculannya bermula pada zaman restorasi Meiji, saat Jepang sedang bangkit dari feodalisme Shogun menuju kemajuan ala barat yang dikembangkan di Amerika Utara.
“Kami berharap dengan mengadopsi cara pembelajaran ala Jepang, proses pembelajaran di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Plumpang bisa semakin baik dan mencapai tujuan dari pada pendidikan itu sendiri,” tegas bapak satu anak ini. (syihab)

  

0 komentar:

Posting Komentar