H. Husnan |
BANCAR-Konferensi
MWC NU Kecamatan Bancar masa bhakti 2012-2017 yang diadakan pada Kamis
(19/07/2012) di gedung KGB (Bulu-Bancar) menempatkan KH. Djunaidi Abdillah
sebagai Rais Syuriah dan H. Khusnan sebagai ketua tanfidziyah.
Setelah
terjadi beberapa rapat pleno dan sekali sidang komisi, akhirnya tibalah pada
acara pemilihan rais syuriah dan ketua tanfidziyah MWC NU Kecamatan Bancar. Proses
pemilihan dua posisi ini dibedakan. Sehingga terjadi dua kali pemilihan posisi
puncak kepemimpinan NU di tingkat kecamatan itu.
Setiap
ranting memiliki 1 hak pilih rais syuriah dan 1 hak pilih ketua tanfidziyah. Dari
28 ranting yang memiliki hak pilih dalam pemilihan rais syuriah, 2 darinya
tidak hadir. Dalam pemilihan Balon (Bakal Calon) KH. Junaidi harus bersaing
dengan K. Abdul Wahid, SH. Setelah lolos dalam pemilihan bakal calon, KH.
Junaidi yang telah menjadi rais syuriah pada masa bhakti 2005-2012 harus
terganjal masalah rangkap jabatan karena saat ini dia masih aktif menjadi wakil
ketua PC PKB (Partai Kebangkitan bangsa).
Namun,
setelah menyatakan diri di depan para peserta konferensi yang memiliki hak
pilih bahwa dia bersedia meninggalkan jabatan di partai politik apabila
terpilih menjadi rais syuriah, akhirnya dia tetap melaju ke tahap pemilihan selanjutnya.
Dia akhirnya terpilih menjadi Rois Syuriyah setelah mengungguli perolehan suara
K. Abdul Wahid dengan perolehan suara 15-11.
Berbeda
dengan peserta yang memiliki hak suara dalam pemilihan rais syuriah, peserta
yang memiliki hak suara dalam pemilihan ketua tanfidziyah berjumlah lengkap, 28
perwakilan ranting. Terpilihnya H. Khusnan, yang pernah menjabat ketua tanfidziyah
masa bhakti 2000-2005, juga sedikit berbeda dengan terpilihnya KH. Djunaidi.
Dia berhasil mendapatkan kursi tanfidziyah dengan lebih mudah dan tanpa hambatan.
Dari 4 balon yang ada (yakni: H. Khusnan, Sutrisno, SH., M. Syaifudin dan Bari
Rifa), hanya H. Khusnan dan Sutrisno saja yang berhasil melaju ke tahap
pemilihan ketua tanfidziyah.
H. Junaidi |
Setelah
kedua balon ketua tanfidziyah itu mendapat restu dari KH. Djunaidi, H. Khusnan
akhirnya terpilih menjadi ketua tanfidziyah MWC NU Bancar masa bhakti 2012-2017
setelah mengungguli perolehan suara dari Sutrisno, dengan hasil suara 17-11.
Sesaat
setelah terpilih sebagai pimpinan MWC Bancar, KH. Djunaidi mengatakan bahwa
dalam periode berikutnya dia akan menekankan program pada 5 hal. Yaitu, ekonomi,
pendidikan, menejemen organisasi, penguatan paham ahlus sunnah wal jama’ah
dan menyatukan warga NU yang terpecah belah akibat Pilkada. “Penguatan paham ahlussunnah
waljama’ah akan menjadi prioritas,” tandasnya.
H.
Khusnan menambahkan bahwa bidang kesehatan juga akan menjadi program
priyoritasnya ke depan. Kedua pimpinan terpilih bersepakat akan menjalin
hubungan yang harmonis untuk menjalankan roda kepemimpinan mereka ke depan.
“Semua harus dirangkul bersama,” ungkap H. Khusnan dengan mantap
Saat
disinggung terkait 7 dari 9 program yang belum terealisasikan pada periode
sebelumnya, seperti yang jadi sorotan peserta konferensi, KH. Djunaidi
mengatakan bahwa faktor penyebanya adalah ketidakpatuhan ketua tanfidyah pada rais
syuriah. “Kalau ketua tanfidziyahnya mau diajak bekerja sama ya, pasti akan
terlaksana,” ungkapnya optimis. (wakhid)
0 komentar:
Posting Komentar