TUBAN KOTA- Edisi perdana Tabloid NUsa milik LP. Ma’arif Tuban resmi di-launching pada 11 Juni lalu. Demi
menghemat waktu dan biaya, launching
dilaksanakan bersamaan dengan Pelatihan
Pembelajaran Tematik yang bekerja sama dengan JP Book (Jawa Pos Group). Hadir
dalam kesempatan itu Ketua LP Ma’arif Tuban Drs Mahfud M.Pd dan Pemimpin Redaksi
Tabloid NUsa Akhmad Zaini.
‘’Kami tidak ingin lauching
besar-besar, namun ke depan keberadaan tabloid ini tidak jelas. Jangan seperti
orang nikah, resepsinya digelar besar-besaran, namun dua bulan kemudian
keluarganya bubrah. Malu! Lebih baik sederhana, namun keluarganya rukun, langgeng
dan sakinah,’’ kata Zaini dalam sambutannya.
Acara launching
dilaksanakan di komplek Ma’arif Jl. Manunggal Tuban. Hadir sejumlah guru dan
kepala sekolah yang menjadi peserta pelatihan dan ke depan diharapkan menjadi pembaca
dan pelanggan Tabloid NUsa
Terkait dengan terbitnya NUsa, Mahfud mengatakan bahwa hal itu merupakan
hasil komunikasinya dengan Akhmad Zaini yang merupakan mantan wartawan senior
di Jawa Pos. “Pak Zaini ini bekerja
di Jawa Pos selama kurang lebih 15
tahun. Setelah pensiun, dia akhirnya buka toko busana dan menjadi dosen di
STITMA. Daripada ilmu jurnalistiknya tidak terpakai lagi, akhirnya saya
ungkapkan keinginan agar dia mau menerbitkan tabloid bersama anak-anak muda NU di
Tuban. Dan alhamdulillah orangnya setuju, ” kata Mahfud sembari melirik Zaini
yang duduk di sampingnya.
Mengenai tujuan diterbitkannya NUsa, Mahfud menjelaskan bahwa hal
itu sebagai sarana agar tulisan-tulisan ilmiah para guru yang ikut sertifikasi
bisa dimuat dalam media masa. “Guru-guru yang ikut sertifikasi kan butuh
tulisannya dimuat di media masa. Semoga nanti NUsa bisa menjadi sarana
publikasinya,” terangnya. “Apalagi tabloid NUsa telah legal karena sudah
memiliki ISSN.”
Selain itu, tabloid NUsa juga bisa dipakai sebagai media
pembelajaran dan komunikasi antarwarga nahdliyin, khususnya yang berada di
lingkungan Ma’arif. “Agar murid-murid, dewan guru dan yang lain bisa mengakses
informasi terkait perkembangan LP Ma’arif, ujian-ujian madrasah, serta bisa dipakai
sebagai media penuangan karya tulis anak maupun guru,” terang Mahfud.
Sementara, Zaini dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan
diterbitkannya tabloid NUsa agar warga NU bisa lebih terpublikasikan dalam
media masa. “Warga nahdliyin kan mayoritas di negeri ini, tapi mengapa berita
terkait warga NU sangat minim diekspose di media masa? Itu tidak lain karena
warga NU tidak memiliki media yang besar. Dulu ada Duta Masyarakat yang hebat.
Sekarang media sebasar itu tidak ada di lingkungan NU.’’
Padahal, lanjur pria asal Kendal, Jawa Tengah ini, sekarang ini banyak
sekali warga NU yang telah menjadi penulis handal di berbagai bidang. Karya
mereka sudah sering dimuat dalam media masa nasional. Mereka seperti Ulil Abshor
Abdallah, Mahfud MD, Masdar F. Mas’udi dan yang lain. ‘’Selama saya memegang
halaman opini Jawa Pos selama 3
tahun, penulis-penulis NU banyak yang bermunculan. Ini bukan karena saya
memprioritaskan mereka. Melainkan karena jumlah penulis dari NU memang banyak
dan kualitasnya bagus.’’
Oleh karena itu, Zaini ingin membentuk penulis-penulis baru yang handal
dari kalangan warga NU Tuban melalui tabloid NUsa itu. “Di NU sudah banyak
sekali penulis handal yang karyanya sering diterbitkan di media nasional sejak
jamannya Gus Dur. Oleh karena itu, semoga ke depan Nusa bisa menjadi sarana
bagi mereka yang suka menulis agar kedepan semakin banyak tercipta
penulis-penulis dari NU,” jelasnya. (wachid)
0 komentar:
Posting Komentar