Penulis: Suwandi-Tulisan 2012
KERJA KERAS: Para Pekerja UD. HTN sedang mengeringkan ikan hasil tangkapan nelayan |
“Berakit-rakit ke
hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian”. Itulah peribahasa yang tepat untuk ditematkan pada diri Hj. Salma, seorang ibu paruh baya, yang tegar dan selalu bersemangat untuk mengelola usaha
ikan rebus dan kering miliknya. Usaha ikannya itu diberinama UD. HTN Pabean
Tambakboyo Tuban.
Dengan
perjuangan yang gigih semenjak ditinggal almarhum suaminya H. Cosim (dulu pernah menjabat pengurus MWC LP Ma’arif NU
Tambakboyo dan bergabung juga di dalam kepengurusan PAC GP Anshor Tambakboyo),
kini Hj. Salma bisa mengelola usahanya dengan mandiri dan bahkan mampu
mengembangkannya. Selama 35 tahun dia memperjuangkan usahanya tersebut, kini
hasilnya mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan sekolah anak–anaknya.
Usaha ikan rebus dan ikan kering yang dikelolanya ini terletak
di desa Pabean, Tambakboyo. Karena banyak nelayan yang menjual hasil
tangkapannya pada Hj. Salma, maka usaha itu menjadi usaha yang sangat besar dan
bahkan kini telah mempunyai cabang usaha yang bernama UD. HTN Putra yang
terletak di Kenanti, Tambakboyo.
Saat banyak
nelayan yang menjual ikan padanya, maka secara otomatis banyak stok ikan yang
dimiliki Hj. Salma. Dari stok yang berlimpah itu, dia bisa mengirim ikan ke
tempat pemasaran dalam jumlah yang berlimpah pula. Hal ini mengakibatkan
penghasilan dan omset usahanya terus bertambah.
Apalagi ketika harga ikan dari nelayan cukup murah dan harga jual ke tempat
pemasaran sangat tinggi, maka hal ini semakin membuat usahanya berkembang
dengan pesat. ”Setiap hari banyak para pelanggan yang menghubungi saya untuk
segera mengirimkan ikan basah maupun kering ini. Biasanya sampai kuwalahan juga
karena begitu banyaknya yang memesan dan segera untuk dikirim,”ujarnya penuh
semangat.
Dan sejalur
dengan kondisi itu, dia bisa mengembangkan usahanya sampai saat ini, sehingga
mampu menghidupi keluarganya sekaligus menyekolahkan putra putrinya sampai di perguruan
tinggi.
Hj. Salma mengungkapkan kesuksesan yang didapatnya kini
tidak diperolehnya dengan mudah. Dia memulai usahanya benar-benar dari nol.
”Saya merintis usaha ini mulai dari kecil bersama almarhum suami saya. Dari
dulu saat kapal yang berlabuh di pantai masih sedikit sekali, sampai sekarang
sudah banyak kapal yang berlabuh di sini dan banyak menjual ikan hasil tangkapannya
kepada saya,” ungkap Hj. Salma.
Karena
banyak nelayan yang menjual ikan hasil tangkapan padanya, kini usaha Hj. Salma
telah memiliki cabang di desa Kinanti, Tambakboyo.
Salma
merupakan sosok yang tekun dan qona’ah serta loman (suka memberi). Sebelum dia
mengembangkan ikan rebus dan keringnya ini dengan besar, dia juga pernah
mengalami masa paceklik. Hal itu menururtnya disebabkan harga ikan yang dikirim
ke tempat pemasaran di bawah standar dan tidak sesuai dengan harga belinya dari
nelayan.
Namun dengan
ketekunan dan niatnya yang kuat, akhirnya dia bisa bertahan dan mampu menjadikan
usahanya semakin berkembang dengan pesat.
”Ibu saya
memang orangnya tekun dan selalu semangat sampai-sampai 1 bulan yang lalu ibu
sakit. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah sehat kembali,”kata Ilma, putri Hj.
Salma.
Proses pengolahan ikan basah dan kering itu berada di dua
tempat, yakni di desa Pabean (dekat rumahnya sekarang) dan di desa Kenanti (dekat
rumah putranya). Masing-masing dari kedua tempat pengolahan ikan itu setiap
harinya mampu mengolah 10-20 ton ikan.
Hj. Salma menjelaskan proses pengolahan ikan kering itu diawali dengan
merendam ikan dalam beberapa jam. Lalu ikan itu direbus dan selanjutnya dikeringkan
dengan cara dijemur di bawah terik matahari hingga ikannya benar–benar kering. Sesudah
ikan kering, kemudian ikan itu dipacking di dalam kardus dan siap untuk
dipasarkan.
Berbeda dari proses pengolahan ikan kering, proses pengolahan ikan basah
relatif lebih sederhana. Awalnya ikan direndam dalam air dicampuri bongkahan es
dalam beberapa jam. Setelah itu ikan dipindah ke boks ikan yang sudah ada
bongkahan es-nya hingga siap dikirim ke tempat pemasaran. Agar ikan basahnya
dapat bertahan lama maka boks tersebut diberi bongkahan es yang banyak pula.
Hj. Salma menuturkan dulu pelanggannya hanya sedikit,
yakni sekitar daerah Jawa Timur saja, tapi sekarang pelanggannya sudah merambah
ke kota–kota lain, seperti Jakarta, Bogor, Krawang, Cianjur, Bandung, Lampung
dan Palembang. Ke depan dia mempunyai niat untuk memasarkan ikannya ke daerah
pulau Sumatra karena menurutnya di daerah itu sangat berprospek dengan hadirnya
ikan-ikan hasil produksinya.
Perbanyak Jaringan
”Agar proses
berwirausaha bisa berkembang, apalagi kalau ada hubungannya dengan konsumen,
maka harus memperbanyak jaringan atau semacam relasi. Selain itu juga masalah produk
yang ditawarkan harus dipikirkan,” ungkap Hj. Salma.
Menurutnya,
semakin banyak konsumen yang tertarik dengan produk yang ditawarkan, maka
semakin banyak pula pemasukan dan penghasilannya. Dia menambahkan bahwa dalam
proses memperbanyak jaringan, dia menekankan harus selalu bersikap jujur dan
tidak merekayasa sedikit pun. Dengan itu, maka sedikit demi sedikit pelanggan akan
semakin bertambah.
Memang nama U.D HTN usaha Hj. Salma ini kurang begitu
populer di daerah lokal, tapi kalau di kota–kota besar, tempat pemasarannya sudah
banyak yang kenal dan mengerti. Makanya, Hj. Salma mengatakan banyak pelanggan
atau konsumen yang bertempat jauh di luar kota Tuban.
Dengan banyaknya pelanggan atau konsumen yang dimiliki,
Hj. Salma saat ini, praktis usahanya juga membutuhkan banyak karyawan. ”Sampai
saat ini kami mempunyai sekitar 60 karyawan, dan pada waktu musim banyak ikan,
biasanya jumlah karyawannya pun bertambah,” katanya. (wandi)
Kunci Sukses, Jujur dan Loman
Meskipun dalam menjalankan usahanya Hj. Salma pernah
mengalami musim paceklik dan permasalahan yang lain, tetapi hal itu tidak
menjadikan wanita asli kelahiran Tambakboyo ini berkecil hati dan patah arang.
Malah dia semakin semangat, menerima dan belajar dalam menghadapi permasalahan.
Sebenarnya ada beberapa rahasia kunci sukses yang membuatnya seperti itu.
Hj. Salma
menuturkan, ”Hal yang terpenting agar kita sukses kita harus sabar, neriman (qona’ah) dan semangat jangan lupa loman (suka memberi). Bersikaplah jujur
pada pelanggan maupun konsumen sehingga pelanggan tidak kecewa dengan kita.
Dengan begitu, insya Allah apa yang kita kerjakan akan selalu diberi kemudahan
dan kelancaran oleh Allah SWT.”
”Kami sangat
senang sekali, kerja di U.D HTN miliknya Hj. Salma ini, selain bisa bekerja dan
dapat uang, saya juga banyak teman dan bisa kumpul-kumpul bareng dengan
tetangga yang lain,” kata salah seorang karyawan Hj. Salma.
Hj. Salma
berharap, semoga ke depan usahanya semakin berkembang dengan pesat. Lebih-lebih
dia bisa membuka cabang lagi dan nantinya akan memperdayakan SDM Tuban, khususnya
pada masyarakat Tambakboyo dan sekaligus menambah lapangan pekerjaan yang ada
di kota Tuban.
”Jika itu
terealisasi, maka angka pengangguran yang ada di kota Tuban khususnya untuk ibu-ibu
rumah tangga yang ada di lingkungan pesisir yang belum bekerja semakin
berkurang, ”imbuhnya. (wandi)
0 komentar:
Posting Komentar