Jumat, 03 Agustus 2012

Mengolah Ikan Laut yang Profesional dan Bermutu Tinggi

Penulis: Suwandi-Tulisan 2012

KERJA KERAS: Para Pekerja UD. HTN sedang mengeringkan ikan hasil tangkapan nelayan

“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Itulah peribahasa yang tepat untuk ditematkan pada diri Hj. Salma, seorang ibu paruh baya, yang tegar dan selalu bersemangat untuk mengelola usaha ikan rebus dan kering miliknya. Usaha ikannya itu diberinama UD. HTN Pabean Tambakboyo Tuban.
Dengan perjuangan yang gigih semenjak ditinggal almarhum suaminya H. Cosim (dulu pernah menjabat pengurus MWC LP Ma’arif NU Tambakboyo dan bergabung juga di dalam kepengurusan PAC GP Anshor Tambakboyo), kini Hj. Salma bisa mengelola usahanya dengan mandiri dan bahkan mampu mengembangkannya. Selama 35 tahun dia memperjuangkan usahanya tersebut, kini hasilnya mampu mencukupi kebutuhan keluarga dan sekolah anak–anaknya.
            Usaha ikan rebus dan ikan kering yang dikelolanya ini terletak di desa Pabean, Tambakboyo. Karena banyak nelayan yang menjual hasil tangkapannya pada Hj. Salma, maka usaha itu menjadi usaha yang sangat besar dan bahkan kini telah mempunyai cabang usaha yang bernama UD. HTN Putra yang terletak di Kenanti, Tambakboyo.
Saat banyak nelayan yang menjual ikan padanya, maka secara otomatis banyak stok ikan yang dimiliki Hj. Salma. Dari stok yang berlimpah itu, dia bisa mengirim ikan ke tempat pemasaran dalam jumlah yang berlimpah pula. Hal ini mengakibatkan penghasilan dan omset usahanya terus bertambah.
Apalagi ketika harga ikan dari nelayan cukup murah dan harga jual ke tempat pemasaran sangat tinggi, maka hal ini semakin membuat usahanya berkembang dengan pesat. ”Setiap hari banyak para pelanggan yang menghubungi saya untuk segera mengirimkan ikan basah maupun kering ini. Biasanya sampai kuwalahan juga karena begitu banyaknya yang memesan dan segera untuk dikirim,”ujarnya penuh semangat.
Dan sejalur dengan kondisi itu, dia bisa mengembangkan usahanya sampai saat ini, sehingga mampu menghidupi keluarganya sekaligus menyekolahkan putra putrinya sampai di perguruan tinggi.
            Hj. Salma mengungkapkan kesuksesan yang didapatnya kini tidak diperolehnya dengan mudah. Dia memulai usahanya benar-benar dari nol. ”Saya merintis usaha ini mulai dari kecil bersama almarhum suami saya. Dari dulu saat kapal yang berlabuh di pantai masih sedikit sekali, sampai sekarang sudah banyak kapal yang berlabuh di sini dan banyak menjual ikan hasil tangkapannya kepada saya,” ungkap Hj. Salma.
Karena banyak nelayan yang menjual ikan hasil tangkapan padanya, kini usaha Hj. Salma telah memiliki cabang di desa Kinanti, Tambakboyo.
Salma merupakan sosok yang tekun dan qona’ah serta loman (suka memberi). Sebelum dia mengembangkan ikan rebus dan keringnya ini dengan besar, dia juga pernah mengalami masa paceklik. Hal itu menururtnya disebabkan harga ikan yang dikirim ke tempat pemasaran di bawah standar dan tidak sesuai dengan harga belinya dari nelayan.
Namun dengan ketekunan dan niatnya yang kuat, akhirnya dia bisa bertahan dan mampu menjadikan usahanya semakin berkembang dengan pesat.
”Ibu saya memang orangnya tekun dan selalu semangat sampai-sampai 1 bulan yang lalu ibu sakit. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah sehat kembali,”kata Ilma, putri Hj. Salma.
            Proses pengolahan ikan basah dan kering itu berada di dua tempat, yakni di desa Pabean (dekat rumahnya sekarang) dan di desa Kenanti (dekat rumah putranya). Masing-masing dari kedua tempat pengolahan ikan itu setiap harinya mampu mengolah 10-20 ton ikan.
Hj. Salma menjelaskan proses pengolahan ikan kering itu diawali dengan merendam ikan dalam beberapa jam. Lalu ikan itu direbus dan selanjutnya dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari hingga ikannya benar–benar kering. Sesudah ikan kering, kemudian ikan itu dipacking di dalam kardus dan siap untuk dipasarkan.
Berbeda dari proses pengolahan ikan kering, proses pengolahan ikan basah relatif lebih sederhana. Awalnya ikan direndam dalam air dicampuri bongkahan es dalam beberapa jam. Setelah itu ikan dipindah ke boks ikan yang sudah ada bongkahan es-nya hingga siap dikirim ke tempat pemasaran. Agar ikan basahnya dapat bertahan lama maka boks tersebut diberi bongkahan es yang banyak pula.
            Hj. Salma menuturkan dulu pelanggannya hanya sedikit, yakni sekitar daerah Jawa Timur saja, tapi sekarang pelanggannya sudah merambah ke kota–kota lain, seperti Jakarta, Bogor, Krawang, Cianjur, Bandung, Lampung dan Palembang. Ke depan dia mempunyai niat untuk memasarkan ikannya ke daerah pulau Sumatra karena menurutnya di daerah itu sangat berprospek dengan hadirnya ikan-ikan hasil produksinya.

Perbanyak Jaringan
”Agar proses berwirausaha bisa berkembang, apalagi kalau ada hubungannya dengan konsumen, maka harus memperbanyak jaringan atau semacam relasi. Selain itu juga masalah produk yang ditawarkan harus dipikirkan,” ungkap Hj. Salma.
Menurutnya, semakin banyak konsumen yang tertarik dengan produk yang ditawarkan, maka semakin banyak pula pemasukan dan penghasilannya. Dia menambahkan bahwa dalam proses memperbanyak jaringan, dia menekankan harus selalu bersikap jujur dan tidak merekayasa sedikit pun. Dengan itu, maka sedikit demi sedikit pelanggan akan semakin bertambah.
            Memang nama U.D HTN usaha Hj. Salma ini kurang begitu populer di daerah lokal, tapi kalau di kota–kota besar, tempat pemasarannya sudah banyak yang kenal dan mengerti. Makanya, Hj. Salma mengatakan banyak pelanggan atau konsumen yang bertempat jauh di luar kota Tuban.

            Dengan banyaknya pelanggan atau konsumen yang dimiliki, Hj. Salma saat ini, praktis usahanya juga membutuhkan banyak karyawan. ”Sampai saat ini kami mempunyai sekitar 60 karyawan, dan pada waktu musim banyak ikan, biasanya jumlah karyawannya pun bertambah,” katanya. (wandi)


Kunci Sukses, Jujur dan Loman
 
Hj. Salma, Pengusaha Ikan Laut
        Meskipun dalam menjalankan usahanya Hj. Salma pernah mengalami musim paceklik dan permasalahan yang lain, tetapi hal itu tidak menjadikan wanita asli kelahiran Tambakboyo ini berkecil hati dan patah arang. Malah dia semakin semangat, menerima dan belajar dalam menghadapi permasalahan. Sebenarnya ada beberapa rahasia kunci sukses yang membuatnya seperti itu.
Hj. Salma menuturkan, ”Hal yang terpenting agar kita sukses kita harus sabar, neriman (qona’ah) dan semangat jangan lupa loman (suka memberi). Bersikaplah jujur pada pelanggan maupun konsumen sehingga pelanggan tidak kecewa dengan kita. Dengan begitu, insya Allah apa yang kita kerjakan akan selalu diberi kemudahan dan kelancaran oleh Allah SWT.”
”Kami sangat senang sekali, kerja di U.D HTN miliknya Hj. Salma ini, selain bisa bekerja dan dapat uang, saya juga banyak teman dan bisa kumpul-kumpul bareng dengan tetangga yang lain,” kata salah seorang karyawan Hj. Salma.
Hj. Salma berharap, semoga ke depan usahanya semakin berkembang dengan pesat. Lebih-lebih dia bisa membuka cabang lagi dan nantinya akan memperdayakan SDM Tuban, khususnya pada masyarakat Tambakboyo dan sekaligus menambah lapangan pekerjaan yang ada di kota Tuban.
”Jika itu terealisasi, maka angka pengangguran yang ada di kota Tuban khususnya untuk ibu-ibu rumah tangga yang ada di lingkungan pesisir yang belum bekerja semakin berkurang, ”imbuhnya. (wandi)

0 komentar:

Posting Komentar