![]() |
PEMBUKAAN: Ketua Ma’arif Tuban Drs.Mahfud memberikan sambutan pada upacara pembukaan pekan madaris ke-15 di Montong. |
MONTONG-Ma’arif
Kecamatan Montong, pada awal Juli lalu mengadakan Pekan Madaris ke-15. Acara
tersebut diikuti oleh Madrasah Ibtida’iyah se-Kecamatan Montong. Acara yang
dijadwalkan pukul 09.00 WIB itu molor hingga pukul 10.30 WIB. Meskipun molor,
semangat peserta pekan madaris ke-15 itu tidak menurun. Mereka tetap berdiri
tegap sampai acara upacara pembukaan berakhir, pukul 11.30 WIB.
Ketua PC LP Ma’arif NU Tuban, Drs. Mahfud,
M.Pd dan Drs. Bambang Hariyono (sekretaris II PC LP Ma’arif NU Tuban) hadir dan
membuka acara tersebut.
Dalam, Ketua KKM MI Montong, Abdul
Qohar, yang mewakili ketua panitia KH. Mohtadji (absen karena sakit),
mengatakan bahwa acara yang dilaksanakan di MTs Miftahul Huda
Pucangan-Montong-Tuban itu diikuti oleh 13 madrasah yang terbagi menjadi 46
regu.
Acara itu menghabiskan biaya Rp.
11.000.000,- yang bersumber dari iuran seluruh madarasah ibtidaiyah
se-kecamatan Montong.
Tema dalam acara yang berlangsung 3 hari
itu (05-08 Juli 2012) adalah “Dengan Pekan Madaris, Kita Bangkitkan Kembali
Citra Madrasah yang Islami dan Memupuk Rasa Cinta Tanah Air”.
Mahfud, dalam sambutannya mengatakan
bahwa para peserta pekan madaris adalah para generasi bangsa yang akan
meneruskan perjuangan para leluhur bangsa Indonesia.
“Mengikuti pekan madaris seperti ini
sangat baik, Karena dengan madaris kalian akan banyak belajar, mendapakan ilmu
dan pengalaman,” ungkap Mahfud. Selain itu, pelajaran dalam Dasa Darma Pramuka
menurutnya sudah sesuai dengan ajaran agama Islam.
“Dalam Dasa Darma Pramuka kalimat
ketiga, kalau tidak salah, terdapat kalimat mencintai alam dan sesama manusia,”
kata Mahfud.
Dia menambahkan, “ada hadis yang
berbunyi ‘Tidak sempurna iman kalian semua sehingga kalian mencintai lingkungan
seperti kalian mencintai diri kalian sendiri’.”
Dari sini dia meminta kepada para
peserta pekan madaris untuk mencintai lingkungan mereka, baik lingkungan
manusia maupun lingkungan alam.
“Pemuda adalah generasi penerus bangsa,
jadi pemuda harus menunjukkan kepada bangsa bahwa ‘Ini lho aku’, bukan sebagai
pemuda yang mengandalkan kemampuan bapaknya. Pemuda harus mampu menunjukkan
kualitasnya dan memenuhi panggilan bangsa dan negara untuk meneruskan
perjuangan para pendahulu bangsa Indonesia,” kata Mahfud.
Ditanya terkait alasan pemilihan tema,
Abdul Qohar memaparkan itu adalah usaha untuk meningkatkan ulang semangat
nasionalisme para generasi bangsa yang telah menurun. “Semangat anak-anak saat
ini kan tertuju pada acara-acara televisi, tapi semangat nasionalisme sudah
sangat minim,” ungkapnya.
Selain itu, tema tersebut juga
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa
madarasah adalah motor penggerak syi’ar Islam di dalam sebuah lembaga
pendidikan. (wakhid)
0 komentar:
Posting Komentar