Senin, 01 Desember 2014

DARI KAMI TABLOID NUsa EDISI 31//Saatnya yang Muda Ambil Tanggung Jawab



Situasi itu terulang lagi; hampir sama dengan ketika NUsa edisi 10 (Edisi Maret 2013) akan terbit. Di mana, ketika proses pembuatan tabloid dilakukan, pemimpin Redaksi NUsa Akhmad Zaini mendadak memiliki kegiatan yang luar bisa padat, sehingga tidak memungkinkan lagi baginya untuk menangani penerbitan tabloid secara penuh. Saat itu, agar tabloid NUsa tetap terbit, tidak ada jalan lain kecuali yang muda-muda harus mengambil alih tanggung jawab.
Layaknya dalam sebuah keluarga, keberadaan Pemimpin Redaksi Akhmad Zaini bagaikan orang tua. Berbagai persoalan penting, dialah yang harus menyelesaikan. Namun, bagaikan dalam sebuah keluarga juga, jika orang tua sibuk atau ada urusan yang sangat penting, maka mau tidak mau berbagai persoalan penting itu harus diambil alih oleh anak-anak yang sudah besar. Mereka harus mengambil alih tanggung jawab. Dan alhamdulillah, mereka ternyata bisa.
Dalam konteks NUsa, mereka yang bisa dianggap sebagai anak-anak yang sudah besar itu adalah Wakhid Qomari, Suwandi dan Suaidi. Sudah dua setengah tahun mereka digodok dalam pembuatan tabloid. Wakhid mengambil tanggung jawab  dalam  hal keredaksian yang meliputi pengeditan naskah dan pengkoordinasian naskah. Suwandi, selain menyiapkan naskah-naskah laporan, juga mencari terobosan-terobosan iklan. Sedang Suaidi mengambil bagian pada penataan halaman (lay out) dan percetakan.
Jadi, jika njenengan saat ini menikmati (membaca NUsa), maka sama saja dengan menyantap hasil masakan mereka. Tentu ada sedikit aroma perbedaan. Namun itu hanya soal cita rasa. Yang penting, masakan tetap tersaji. Yang muda bisa mulai mengambil tanggung jawab. Lama-lama mereka akan semakin lihai membuat masakan. Ini adalah kondisi yang patut disyukuri. Secara alamiah, berarti regenerasi di NUsa berjalan dengan baik. NUsa tidak lagi bergantung satu figur. Namun, telah berdiri di atas sebuah sistem yang ditopang oleh sebuah tim.
Dengan posisinya saat ini yang juga menjabat sebagai ketua LP Ma’arif NU Tuban, Pimred NUsa Akhmad Zaini memang semakin sibuk. Banyak urusan yang harus ditangani. Karena itu, sudah sekian lama, dia menghendaki regenerasi di NUsa dilakukan. Namun, karena satu dan lain hal, proses regenerasi itu berjalan relatif lamban. Akan tetapi, kini rasanya regenerasi itu sulit dihindari. Harus diterima sebagai hukum alam (sunatullah). Dan insya Allah, kondisinya sudah lebih kondusif. Semoga! 

0 komentar:

Posting Komentar