Jumat, 01 Maret 2013

Diskusi Terbatas Prof Dr H Nur Syam dan Pengurus LP Ma’arif Tuban

Madrasah Harus Punya Program Unggulan

DISKUSI: dari kiri Drs. Sujak (Kakanwil Kemenag Lamongan) , Prof. Dr. H. Nur Syam, M. Si (Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Pusat), Akhmad Zaini (Ketua PC. LP. Ma’arif NU Tuban) saat diskusi dengan pengurus harian LP. Ma’arif  NU Tuban.

TUBAN KOTA– Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Pusat Prof. Dr. H. Nur Syam, M. Si mengharapkan agar sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan LP Ma’arif segera berbenah diri demi meningkatkan kualitas pendidikannya. Sebab, hanya sekolah-sekolah yang berkualitaslah yang akan berkembang dan diminati masyarakat.
Nur Syam menyampaikan itu saat diskusi terbatas dengan pengurus harian L.P. Ma’arif Tuban, di gedung STITMA Tuban, Ahad (16/02). Nur Syam mampir ke kantor LP Ma’arif Tuban atas undangan Ketua L.P. Ma’arif Tuban Akhmad Zaini yang kebetulan memiliki hubungan dekat dengan tokoh asli Merakurak tersebut.
Sebelum ke kantor Ma’arif, Nur Syam menghadiri resepsi pernikahan anak KH Nasiruddin di Senori. Saat diskusi itu, Nur Syam didampingi Kakanwil Kemenag Jatim Drs. Sujak dan Kakemenang Lamongan Drs. Laksono. Dari jajaran pengurus Ma’arif, selain Zaini, hadir seluruh wakil ketua seperti Ainul Yakin, Muhlisin Mufa, Nur Khamid, Abdul Wahib, dan Komaruddin. Hadir pula Seketaris LP Ma’arif Tuban Sofyan Yunus.
Mantan Rektor IAIN (sekarang UIN) Sunan Ampel Surabaya ini menuturkan, di Indonesia saat ini tumbuh kelas menengah muslim yang jumlahnya mencapai 100 juta orang lebih. Seiring dengan peningkatan ekonomi itu, tentu kebutuhan akan sekolah unggulan atau sekolah yang berkualitas akan terus meningkat. Karena itu, sekolah-sekolah di bawah Ma’arif harus berupaya meningkatkan kualitasnya.
‘’Saat ini, sekolah-sekolah yang dikelola oleh kelompok non NU terus bermunculan. Karena itu, kalau para pendidik NU tidak bangkit, jangan heran bila ke depan, para pemimpin di negeri ini bukan berasal dari kalangan nahdliyin,’’ ujar pejabat yang berlatar belakang NU ini. 
Dia lantas menuturkan, agar sekolah masuk katogori sekolah ungulan, maka setiap sekolah harus memiliki program unggulan atau program istimewa (excellency) yang bisa ditawarkan ke masyarakat. Program unggulan itu, bisa berupa kemampuan membaca kitab kuning, hafalan Al-quran, Bahasa Arab, Inggris, computer, IT dan ketrampilan lainnya.
Kalau sekolah atau madrasah dikelola seadanya dan asal-asalan, lanjut Nur Syam, maka tidak akan diminati masyarakat, apalagi bagi kalangan kelas menengah. ‘’Bagi kelas menengah, sekolah sedikit mahal tidak apa-apa, yang penting sekolah tersebut menawarkan keunggulan tertentu,’’ tandasnya. 
Selain itu, dalam diskusi yang dimoderatori Zaini ini, Nur Syam juga mengatakan kalau saat ini, merupakan momentum yang pas bagi madrasah untuk berkembang. “Sekarang respon masyarakat kepada madrasah sangat baik. Orang tua melihat anak yang sekolah di madrasah memiliki akhlak baik. Tidak ada anak madrasah yang tawuran. Karena itu, madrasah di mana-mana selalu kebanjiran siswa. Untuk itu, Ma’arif di berbagai daerah harus bisa melihat dan mengambil momentum kenaikan pamor madrasah ini,’’ ungkap bapak tiga putri ini.(amin)

0 komentar:

Posting Komentar