SERAGAM BARU: Sebagian Crew NUsa berpose baju baru. |
Tentu kondisi ini kurang baik bagi
NUsa. Tabloid milik L.P Ma’arif Tuban ini, bisa terbit terlambat. Tidak mau hal
itu terjadi, pemimpin redaksi meminta tim NUsa yang muda-muda mengambil alih
tugas. Mereka diminta melakukan proses editing naskah dan lay out. Alhamdulillah
semua berjalan dengan baik.
Peristiwa di atas, secara langsung
telah mengantarkan proses regerasi terjadi di NUsa. Secara sekilas, itu
kebetulan. Namun sebenarnya tidak. Sejak edisi ke-6 proses regenerasi telah
dilakukan. Beberapa pekerjaan keredaksian –rapat redaksi, penugasan, editing
naskah—yang semula ditangani langsung pemimpin redaksi, pelan-pelan telah
dilimpahkan kepada dua redaktur NUsa, Syihabuddin dan Wahid Khomari. Kepada
mereka telah diamatkan agar secara perlahan mengambil alih sebagian tugas
keredaksian.
Beda orang beda pemikiran. Karena
itu, bisa jadi pada edisi 10 ini, pembaca akan menemukan sejumlah perbedaan.
Yang kita harapkan, semoga perbedaan itu tidak terkait dengan kualitas. Bahkan,
harapannya kualitasnya semakin baik.
Regenerasi memang harus terjadi
pada setiap organisasi. Itu sunatullah! Generasi pertama meletakkan dasar-dasar
organisasi, generasi berikutnya mengembangkan dan mencari terobosan-terobosan
inovatif.
Selain, proses regenerasi, pada
edisi 10 ini, NUsa juga memiliki kabar menggembirakan. Seragam tim NUsa yang
sudah digadang-gadang jauh hari telah selesai. Dengan seragam baru itu,
diharapkan kepercayaan diri dan semangat tim NUsa bisa terbangun. Semoga!
0 komentar:
Posting Komentar