Jumat, 01 Maret 2013

Warga NU Soko Harus Loncati Masa Lalu


Warga NU menyaksikan penampilan albanjari di lapangan Kecamatan Soko.

SOKO- Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Soko pada 28 Januari lalu menggelar agenda seremonial, Harlah NU ke-91, di lapangan Kecamatan Soko. Sekitar seribu warga nahdliyin yang meliputi NU, Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa dan LP Ma’arif memadati lapangan demi menyemarakkan agenda tahunan itu. Tidak hanya warga biasa, Muspika Kecamatan Soko sampai perangkat desa juga nampak di deretan bangku undangan.
“Alhamdulilah, melihat antusiasme warga Soko di hari lahirnya NU ini kami senang sekali. Semoga tema yang kami usung ‘Melestarikan dan Meneladani Para Pendiri NU Melalui Aswaja Sebagai Pedoman Umat’ membekas di hati warga,” ungkap Ketua MWC NU Soko Syafaat.
Bupati Tuban H. Fathul Huda yang hadir dalam acara itu mengajak warga NU untuk meloncati masa lalu dan menatap masa depan. Dia mengatakan NU adalah jam’iyyah yang besar, sehingga menurutnya, saat ini adalah momen yang tepat bagi warga NU untuk bangkit dan berjuang demi kepentingan umat. “NU itu Organisasi besar sehingga harus dibumbuhi dengan keseimbangan kualitas dan kuantitasnya,” ungkapnya.
Rois Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Ali Masyhuri dari Tulangan, Sidoarjo didatangkan untuk menyampaikan mauidhoh hasanah. Kiai kharismatik yang terkenal dengan nama Gus Ali itu berpesan agar warga selalu mencintai dunia dan akhirat. “Meskipun hidup penuh cobaan dan ujian, tapi Allah maha adil. Di setiap masalah ada solusinya. Setiap penyakit ada obatnya,” tegasnya.

Ditandaskannya, sangat tidak pas bila warga NU yang berbasis pesantren ikut kecenderengan orang sekarang yang lebih mengutamakan kepentingan dunia. Warga NU tetap harus berpgang teguh pada agama dan menjaga agar masyarakat tidak terseret paham matrialisme. (edy)

0 komentar:

Posting Komentar