Warga NU menyaksikan penampilan albanjari di lapangan Kecamatan Soko. |
SOKO-
Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Soko pada 28 Januari lalu menggelar agenda
seremonial, Harlah NU ke-91, di lapangan Kecamatan Soko. Sekitar seribu warga
nahdliyin yang meliputi NU, Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa
dan LP Ma’arif memadati lapangan demi menyemarakkan agenda tahunan itu. Tidak
hanya warga biasa, Muspika Kecamatan Soko sampai perangkat desa juga nampak di
deretan bangku undangan.
“Alhamdulilah,
melihat antusiasme warga Soko di hari lahirnya NU ini kami senang sekali.
Semoga tema yang kami usung ‘Melestarikan dan Meneladani Para Pendiri NU
Melalui Aswaja Sebagai Pedoman Umat’ membekas di hati warga,” ungkap Ketua MWC
NU Soko Syafaat.
Bupati
Tuban H. Fathul Huda yang hadir dalam acara itu mengajak warga NU untuk
meloncati masa lalu dan menatap masa depan. Dia mengatakan NU adalah jam’iyyah
yang besar, sehingga menurutnya, saat ini adalah momen yang tepat bagi warga NU
untuk bangkit dan berjuang demi kepentingan umat. “NU itu Organisasi besar
sehingga harus dibumbuhi dengan keseimbangan kualitas dan kuantitasnya,”
ungkapnya.
Rois
Syuriyah PWNU Jawa Timur KH. Ali Masyhuri dari Tulangan, Sidoarjo didatangkan
untuk menyampaikan mauidhoh hasanah. Kiai kharismatik yang terkenal dengan nama
Gus Ali itu berpesan agar warga selalu mencintai dunia dan akhirat. “Meskipun
hidup penuh cobaan dan ujian, tapi Allah maha adil. Di setiap masalah ada
solusinya. Setiap penyakit ada obatnya,” tegasnya.
Ditandaskannya,
sangat tidak pas bila warga NU yang berbasis pesantren ikut kecenderengan orang
sekarang yang lebih mengutamakan kepentingan dunia. Warga NU tetap harus
berpgang teguh pada agama dan menjaga agar masyarakat tidak terseret paham
matrialisme. (edy)
0 komentar:
Posting Komentar