Selasa, 29 April 2014

Study Banding L.P. Ma’arif Tuban ke Pasuruan


      PASURUAN- Guna meningkatkan kinerja organisasi, L.P. Ma’arif NU Tuban kembali melakukan study banding ke daerah lain. Bila pada awal Januari lalu menimba ilmu ke Kudus, Jawa Tengah, kali ini, lembaga di bawah PC NU yang menaungi ratusan lembaga pendidikan NU di Tuban ini menimba ilmu ke Pasuruan. ‘’Ke Pasuruan ini, kita fokus belajar soal hubungan sinergi antara L.P. Ma’arif dan Pemerintah Daerah (Pemda),’’ kata Akhmad Zaini, ketua L.P. Ma’arif NU Tuban.
        Study banding ke Pasuruan dilakukan pada, Sabtu, 5 April 2014. Sebanyak 25 pengurus Ma’arif yang terdiri dari pengurus harian dan beberapa ketua MWC Ma’arif NU mengikuti kegiatan tersebut. Dengan menumpang dua mobil, rombongan sampai di Pasuruan pukul 13.00 WIB.    
       Saat memberikan sambutan, Zaini mengatakan kalau kedatangan pengurus Ma’arif Tuban ke Pasuruan karena dinilai daerah tersebut berhasil membangun sinergi yang baik antara Ma’arif dan Pemda. Salah satu indikasi keberhasilan tersebut adalah keterlibatan Ma’arif dalam merancang Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan. ‘’Sebagai daerah yang kebetulan bupatinya sama-sama berlatar belakang NU, tentu kami ingin seperti itu. Kami ingin kepentingan sekolah, khususnya madrasah yang berada di bawah L.P Ma’arif bisa terakomudasi,’’ kata mantan Redakstur Jawa Pos ini.
      Merespon sambutan Zaini, Ketua L.P Ma’arif NU Pasuruan, KH Mujib Imroh, mengatakan kalau keinginan Ma’arif Tuban tersebut sangat bisa dipahami. Sebab, nasib sekolah/madrasah di bawah L.P. Ma’arif sangat terpengaruh oleh kebijakan-kebijakan Pemda yang mengacu kepada Perda Pendidikan. ‘’Di era otonomi daerah ini, Pemda-Pemda yang berbasis NU semestinya harus bisa mengikhtiarkan agar kepentingan warga NU terwadahi. Tentu, ini bukan berarti mengabaikan kelompok lain. Kita tetap mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamain, ‘’ ujar Gus Mujib.
       Mantan anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) ini, lebih lanjut memaparkan, di Pasuruan hubungan Pemda dan Ma’arif memang dibangun sangat erat. Ketika Perda Pendidikan hendak disusun, Ma’arif adalah perancangn utama dari Perda tersebut. Sehingga, kepentingan madrasah, diniyah serta pondok pesantren bisa terakomudasi dengan baik. ‘’Namun, ketika menyusun, tentu kami melibatkan semua unsur masyarakat di Pasuruan. Jadi, Perda itu hakekatnya hasil dari usulan masyarakat Pasuruan yang di dalamnya ada Ma’arif dan NU,’’ tandasnya.

     Gus Mujib juga menekankan soal pentingnya komunikasi politik dibangun oleh Ma’arif. ‘’Di sini  (Pasuruan, Red) Ma’arif bisa sejajar dengan sekolah negeri karena LP Ma’arif Pasuruan berusaha semaksimal mungkin membangun komunikasi dengan legislatif dan eksekutif. Komunikasi politik itu penting karena tidak dipungkiri sesungguhnya pendidikan juga menjadi bagian dari  politik, tambahnya. (hisyam)

0 komentar:

Posting Komentar