Selasa, 29 April 2014

Rapat Koordinasi LP Ma’arif Tuban

MASA DEPAN MA’ARIF TUBAN: Beberapa Pengurus PC. LP Ma’arif  NU Tuban siap bekerjasama demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Tuban. 

Harapan Besar di Pundak Ma’arif

Solidaritas dan soliditas keluarga besar PC LP Ma’arif NU Tuban kembali dipertontonkan dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) pada 22 Maret 2014 lalu di gedung KSPKP Tuban. Ekspektasi tinggi muncul dari para stakeholder.

Sedikitnya 500 orang lebih dari seluruh ketua yayasan lokal dan kepala madrasah-sekolah yang bernaung di bawah payung LP Ma’arif NU Tuban turut mengahadiri acara Rakor PC LP Ma’arif NU Tuban itu. Di tengah-tengah mereka hadir pula Pengurus Pusat LP Ma’arif NU H. Adul Gofar Rozin (wakil ketua LP Ma’arif NU Pusat), Dirjen Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. Nursyam, M.Si, Bupati dan Wakil Bupati Tuban, Ketua PCNU Tuban dan Kepala Kemenag Tuban. Kehadiran mereka dan ditambah dengan penampilan brilian siswa-siswi LP Ma’arif yang ada di berbagai daerah menambah gaung Rakor tersebut.
Dalam sambutannya, Akhmad Zaini (ketua PC LP Ma’arif NU Tuban) melaporkan bahwa Ma’arif telah melakukan registrasi ulang kepada seluruh lembaga yang masih berkomitmen menginduk di PC LP Ma’arif NU Tuban. Dia membacakan data sementara bahwa total lembaga yang menginduk di Ma’arif Tuban adalah 287 lembaga, dengan rincian MI 180 lembaga, SD 2 lembaga, MTs 67 lembaga, SMP 9 lembaga, MA 18 lembaga, SMA 6 lembaga, dan SMK 6 lembaga. ‘’Jumlah ini belum final, isya Allah akan masih bisa bertambah,’’ tandasnya optimistis.
Dengan lembaga sejumlah itu, Ma’arif memiliki hampir 5 ribu guru pengajar dan siswa-siswi hampir mencapai 35 ribu orang.
Dengan data itu, Zaini mengatakan bahwa LP Ma’arif adalah sebuah lembaga yang besar, yang kesatuannya bukan diikat oleh materi tapi ukhuwah nahdliyah yang dijabarkan dalam ajaran ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja). Mari kita terus perkuat ukhuwah ke-NU-an kita untuk menjaga ahlussunnah wal jama’ah,” ungkap Zaini.
“Tunjukkan bahwa NU dan Ma’arif itu besar, tunjukkan bahwa NU dan Ma’arif itu hebat, karena dengan kebesaran dan kehebatan itu kita akan diperhitungkan, dengan kehebatan itu kita tidak akan pernah disingkirkan, dengan kehebatan itu kita akan menjadi kuat dan disiplin,imbuhnya dengan penuh semangat.
Dalam rakor tersebut dilakukan pula penyerahan dan penerimaan secara simbolis SK registrasi kepada beberapa kepala sekolah dari MI, SD, MTs, SMP, MA, SMA dan SMK oleh Ketua PC NU Tuban H. Musta’in Syukur.
Menanggapi sambutan Zaini, Musta’in Syukur, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa PCNU Tuban bangga terhadap kinerja dan langkah-langkah seluruh jajaran pengurus LP Ma’arif NU Tuban. “Saat itu, SK belum keluar saja Pak Zaini sudah melakukan Turba untuk memperkenalkan diri dan konsolidasi dengan seluruh MWC LP Ma’arif NU di 20 kecamatan yang ada di Tuban. Sampai-sampai dia memboyong Ma’arif mengadakan study banding ke Kudus untuk belajar memimpin Ma’arif dengan baik dan benar,” ungkapnya.
Ditambahkan, bahwa usaha dan langkah yang ditempuh Ma’arif saat ini adalah sebuah awal kinerja yang bagus. Ini mampu menjawab keraguan masyarakat NU kepada Pak Zaini dalam mengemban amanat sebagai Ketua Ma’arif, karena latar Pak Zaini saat itu memang belum dikenal luas, ungkapnya.
Sementara itu, Gus Rozin –sapaan Abdul Ghofa Rozin--menyampaikan bahwa masyarakat saat ini menggantungkan harapan yang tinggi kepada LP Ma’arif. Dia bercerita dulu masyarakat mengamanahkan putra-putrinya di pondok pesantren karena keilmuan Kiai yang menjadi pemegang otoritas untuk legalisasi kelulusan santri. Namun, dalam perkembangannya, madrsah-sekolah umum memasuki pondok pesantren. Karena eksistensi lembaga umum mampu memberikan kontribusi langsung terhadap harapan-hara masa depan masyarakat, akhirnya kepercayaan yang awalnya dipercayakan kepada Kiai semata bergeser kepada lembaga umum. Otomatis pusat penanggung jawab ajaran Aswaja nahdliyah kini menjadi tanggung jawab lembaga umum tersebut.
 Untuk itu, Gus Rozin menegaskan bahwa Ma’arif-lah yang kini mempunyai tanggung jawab besar menjaga eksistensi ajaran Aswaja nahdliyah di tengah masyarakat.
Penasehat Ma’arif yang juga menjabat sebagai Bupati Tuban H. Fatchul Huda mengapresiasi antusiasme seluruh anggota Ma’arif dalam menjaga Aswaja. Dia menginginkan adanya perbaikan di berbagai aspek yang ada di Ma’arif. Untuk menanamkan ajaran Aswaja nahdliyah dengan baik, perlu adanya buku Aswaja yang baik pula. Dia masih melihat isi buku pelajaran yang selama ini dipakai LP Ma’arif masih memakai buku yang menjelaskan teorinya saja, tapi belum kepada esensinya Aswaja.
Dia menginginkan diciptakannya buku Aswaja yang mengandung poin-poin penting ajaran Aswaja an-Nahdliyah yang aplikatif, sehingga siswa-siswi Ma’arif tidak mengenal Aswaja hanya pada teorinya saja tapi lebih pada aplikasinya setiap hari.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Huda juga berpesan bahwa, masyarakat NU harus dapat mengambil, menciptakan, dan memanfaatkan setiap peluang. Sebagaimana disampaikan bahwa karomah dari Allah SWT itu muncul karena ada tantangan. “Cobalah bikin tantangan-tantangan, karomah muncul karena ada tantangan, ungkapnya.

Ditambahkan pula, mengenai pendidikan di Ma’arif, hendaknya ada pelatihan kepala sekolah, sehingga kepala sekolah dapat mengelola guru dengan baik. Dan tentunya hal tersebut akan lebih baik jika ditindak lanjuti dengan peningkatan kualitas guru. “Kalau sistematisnya sudah benar, itu akan semakin menambah kepercayaandiri dan kebanggaan masyarakat NU,” tandasnya. (wakhid/hisyam)

0 komentar:

Posting Komentar