MASA DEPAN MA’ARIF TUBAN: Beberapa Pengurus PC. LP Ma’arif NU Tuban siap bekerjasama demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Tuban. |
Harapan Besar di Pundak Ma’arif
Solidaritas dan
soliditas keluarga besar PC LP Ma’arif NU Tuban kembali dipertontonkan dalam
acara Rapat Koordinasi (Rakor) pada 22 Maret 2014 lalu di gedung KSPKP Tuban. Ekspektasi
tinggi muncul dari para stakeholder.
Sedikitnya 500 orang lebih
dari seluruh ketua yayasan lokal dan kepala madrasah-sekolah yang bernaung di
bawah payung LP Ma’arif NU Tuban turut mengahadiri acara Rakor PC LP Ma’arif NU
Tuban itu. Di tengah-tengah mereka hadir pula Pengurus Pusat LP Ma’arif NU H.
Adul Gofar Rozin (wakil ketua LP Ma’arif NU Pusat), Dirjen Pendidikan Agama
Islam Kemenag RI Prof. Dr. H. Nursyam, M.Si, Bupati dan Wakil Bupati Tuban,
Ketua PCNU Tuban dan Kepala Kemenag Tuban. Kehadiran mereka dan ditambah dengan
penampilan brilian siswa-siswi LP Ma’arif yang ada di berbagai daerah menambah
gaung Rakor tersebut.
Dalam sambutannya,
Akhmad Zaini (ketua PC LP Ma’arif NU Tuban) melaporkan bahwa Ma’arif telah
melakukan registrasi ulang kepada seluruh lembaga yang masih berkomitmen
menginduk di PC LP Ma’arif NU Tuban. Dia membacakan data sementara bahwa total
lembaga yang menginduk di Ma’arif Tuban adalah 287 lembaga, dengan rincian MI
180 lembaga, SD 2 lembaga, MTs 67 lembaga, SMP 9 lembaga, MA 18 lembaga, SMA 6
lembaga, dan SMK 6 lembaga.
‘’Jumlah ini belum final, isya Allah akan masih bisa bertambah,’’ tandasnya
optimistis.
Dengan lembaga
sejumlah itu, Ma’arif memiliki hampir 5 ribu guru pengajar dan siswa-siswi
hampir mencapai 35 ribu orang.
Dengan data itu,
Zaini mengatakan bahwa LP Ma’arif adalah sebuah lembaga yang besar, yang
kesatuannya bukan diikat oleh materi tapi ukhuwah nahdliyah yang dijabarkan
dalam ajaran ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja).
“Mari
kita terus perkuat ukhuwah
ke-NU-an kita untuk menjaga ahlussunnah wal jama’ah,” ungkap Zaini.
“Tunjukkan bahwa NU dan Ma’arif itu besar,
tunjukkan bahwa NU dan Ma’arif itu hebat, karena dengan kebesaran dan kehebatan itu kita
akan diperhitungkan, dengan kehebatan itu kita tidak akan pernah disingkirkan,
dengan kehebatan itu kita akan menjadi kuat dan disiplin,” imbuhnya dengan penuh semangat.
Dalam rakor tersebut dilakukan pula
penyerahan dan penerimaan secara simbolis SK registrasi kepada beberapa kepala
sekolah dari MI, SD, MTs,
SMP, MA, SMA dan SMK oleh Ketua PC NU Tuban H. Musta’in Syukur.
Menanggapi sambutan
Zaini, Musta’in Syukur, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa PCNU Tuban bangga terhadap kinerja dan langkah-langkah seluruh jajaran pengurus LP Ma’arif NU Tuban. “Saat itu, SK belum keluar saja Pak Zaini sudah melakukan Turba untuk
memperkenalkan diri dan konsolidasi dengan seluruh MWC LP Ma’arif NU di 20 kecamatan yang ada di Tuban. Sampai-sampai
dia memboyong Ma’arif mengadakan study banding ke Kudus untuk belajar memimpin
Ma’arif dengan baik dan benar,”
ungkapnya.
Ditambahkan, bahwa usaha dan langkah yang
ditempuh Ma’arif saat ini adalah sebuah awal kinerja yang bagus. “Ini mampu menjawab keraguan masyarakat NU kepada Pak Zaini dalam mengemban amanat sebagai Ketua Ma’arif,
karena latar Pak Zaini saat itu memang belum dikenal luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Gus Rozin –sapaan Abdul Ghofa Rozin--menyampaikan
bahwa masyarakat saat ini
menggantungkan harapan yang tinggi
kepada LP Ma’arif. Dia bercerita dulu
masyarakat mengamanahkan putra-putrinya di pondok pesantren karena keilmuan
Kiai yang menjadi pemegang otoritas untuk legalisasi kelulusan santri. Namun,
dalam perkembangannya, madrsah-sekolah umum memasuki pondok pesantren. Karena
eksistensi lembaga umum mampu memberikan kontribusi langsung terhadap
harapan-hara masa depan masyarakat, akhirnya kepercayaan yang awalnya
dipercayakan kepada Kiai semata bergeser kepada lembaga umum. Otomatis pusat
penanggung jawab ajaran Aswaja nahdliyah kini menjadi tanggung jawab lembaga
umum tersebut.
Untuk itu, Gus Rozin menegaskan bahwa Ma’arif-lah
yang kini mempunyai tanggung jawab besar menjaga eksistensi ajaran Aswaja
nahdliyah di tengah masyarakat.
Penasehat Ma’arif yang juga menjabat sebagai Bupati Tuban H.
Fatchul Huda mengapresiasi antusiasme seluruh anggota Ma’arif dalam menjaga Aswaja. Dia menginginkan adanya perbaikan di berbagai
aspek yang ada di Ma’arif. Untuk menanamkan ajaran Aswaja nahdliyah dengan
baik, perlu adanya buku Aswaja yang baik pula. Dia masih melihat isi buku
pelajaran yang selama ini dipakai LP Ma’arif masih memakai buku yang
menjelaskan teorinya saja, tapi belum kepada esensinya Aswaja.
Dia menginginkan
diciptakannya buku Aswaja yang mengandung poin-poin penting ajaran Aswaja
an-Nahdliyah yang aplikatif, sehingga siswa-siswi Ma’arif tidak mengenal Aswaja
hanya pada teorinya saja tapi lebih pada aplikasinya setiap hari.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Huda juga
berpesan bahwa, masyarakat NU harus dapat mengambil, menciptakan, dan
memanfaatkan setiap peluang. Sebagaimana disampaikan bahwa karomah dari Allah
SWT itu muncul karena ada tantangan. “Cobalah bikin tantangan-tantangan, karomah
muncul karena ada tantangan,” ungkapnya.
Ditambahkan pula, mengenai pendidikan di
Ma’arif, hendaknya ada pelatihan kepala sekolah, sehingga kepala
sekolah dapat mengelola
guru dengan baik. Dan tentunya hal tersebut akan lebih baik jika ditindak
lanjuti dengan peningkatan kualitas guru. “Kalau sistematisnya sudah benar, itu
akan semakin menambah kepercayaandiri dan kebanggaan masyarakat NU,” tandasnya. (wakhid/hisyam)
0 komentar:
Posting Komentar