Impikan
Juara Nasional
M. Fiki Farizzuda membawa piala yang pernah diraih saat lomba tilawah. Mustofa, S.Pd.I guru pembimbing Fiki yang selalu membina Fiki. |
Nama
lengkapnya adalah M. Fiki Farizzuda. Dia anak kelas 5 MI Manbail Huda Kaliuntu,
Jenu. Dia terlahir pada 15 Maret 2003 di Meduran Lor, Beji, Jenu. Di usianya
yang kini menginjak 11 tahun, Fiki, yang
terkenal pendiam itu, telah berhasil meraih juara di berbagai lomba tartil dan
tilawah Al-Qur’an, serta adzan di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Banyak
orang di lingkungannya yang kaget dengan hasil capaian Fiki itu.
Salah
satu orang yang paling kaget dengan hal itu adalah Mustofa, S.Pd.I, guru MI
Manbail Huda yang sekaligus ditugasi membimbing dan membina Fiki. Dia adalah
satu-satunya orang yang mengerti betul proses muncul dan berkembangnya bakat
Fiki sampai kini meraih berbagai prestasi juara. Karena di samping sebagai guru
madrasah, dia juga-lah yang mengepalai TPQ Shohibur Rohmah (tempat Fiki mengaji
dan memunculkan bakat tilawahnya).
Cerita
Mustofa, sejak masuk MI Manbail Huda dan mengaji di TPQ-nya, Fiki terkenal
sebagai anak yang pendiam. Kegiatan kesehariannya juga biasa, tidak ada
perbedaan yang signifikan dengan anak yang lain. Prestasi akademisnya pun tidak
menonjol.
Sampai
pada suatu ketika, Mustofa mengadakan lomba adzan di TPQ asuhannya. Dalam lomba
itu, tidak disangka, Fiki menunjukkan kebolehannya. Dia menjadi juara lomba
adzan itu dengan mengalahkan santri-santri di atas usianya. “Ada anak yang
kelas 3 ada yang kelas 4, ada yang kelas 5. Suaranya berhasil mengalahkan
mereka,” kenang Mustofa. Sejak saat itu Mustofa meyakini bahwa Fiki memiliki
bakat untuk melantunkan tilawah dengan baik.
2011
menjadi tahun awal Fiki menorehkan sejarah baru bagi hidupnya. Pada tahun itu,
dia dibimbing Mustofa secara intensif, minimal 3 kali seminggu, untuk mengikuti
lomba tilawah dalam rangka peringatan HUT RI di tingkat SD-MI se-Kecamatan
Jenu. Fiki berhasil menyabet juara I pertamanya dalam lomba yang diadakan di
Masjid Baitur Rozak Jenggolo-Jenu tersebut.
Pada
2012, Fiki kembali menuliskan namanya di papan nama juara. Dia berhasil
menjuarai lomba MTQ tingkat kabupaten. Di tahun yang sama, Fiki kembali
menjuarai lomba tilawah dalam rangka HUT RI Tingkat Kecamatan di Masjid Baitur
Rozak Jenggolo.
Umpama
jalan telah semakin lancar, prestasi juara bagi Fiki pada tahun 2013 semakin
berdatangan. Lagi-lagi dia berhasil menjuarai lomba tilawah dalam acara
peringatan HUT RI di SDN Beji I. Dalam acara Pekan Olahraga dan Seni (Porseni)
MI tingkat kecamatan di MI Miftahul Huda Rawasan, Fiki kembali menjadi juara.
Di level tingkat Kabupaten, Fiki tak terbendung. Dia kembali menyabet juara I
dalam acara Porseni yang diselenggarakan di aula Kemenag Tuban itu. Sayang,
Fiki harus berhati besar ketika mengikuti Porseni di tingkat propinsi. Dia
menunda untuk menuliskan namanya di papan juara. “Ingin sekali menang di
tingkat Propinsi,” ungkapnya singkat.
Namun,
kekalahan tidak membuatnya jatuh. Dia malah semakin bersungguh-sungguh dalam
berlatih. Latihan bersama Mustofa dia gunakan sebaik mungkin. Akhirnya, dia
kembali menjadi juara 3 dalam lomba tilawah dalam rangka HUT Masjid Agung
Tuban. Bahkan dalam acara Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) Kecamatan Jenu,
dia mampu menyabet triple winner. “Tartil juara I, tilawah putra juara I dan
adzan juara I,” ungkap Mustofa. Namun, dalam FASI Kabupaten Tuban pada awal
2014 lalu, Fiki cukup menempati posisi ke-2 dalam lomba adzan dan posisi ke-3
dalam lomba tilawah.
Kini dia mengaku semakin percaya diri. Tidak
lain hal itu karena kehadiran Mustofa yang selalu membimbingnya dalam
melantunkan ayat-ayat Allah SWT dengan merdu. Kondisi bapaknya (Nurwanto) yang
hanyalah seorang nelayan dan ibunya (Sri Munfaatun) yang hanya ibu rumah tangga
biasa, membuatnya dipercayakan penuh kepada Mustofa. Harapan besar masih
ditatapnya lekat-lekat. “Ingin juara tingkat nasional,” ujarnya lirih. (wakhid)
0 komentar:
Posting Komentar