Selasa, 29 April 2014

Siswa MI Manbail Huda Kaliuntu, Jenu Tuban Impikan Juara Nasional


Impikan Juara Nasional
M. Fiki Farizzuda membawa piala yang pernah diraih saat lomba tilawah. Mustofa, S.Pd.I guru pembimbing Fiki yang selalu membina Fiki.

Nama lengkapnya adalah M. Fiki Farizzuda. Dia anak kelas 5 MI Manbail Huda Kaliuntu, Jenu. Dia terlahir pada 15 Maret 2003 di Meduran Lor, Beji, Jenu. Di usianya yang kini menginjak  11 tahun, Fiki, yang terkenal pendiam itu, telah berhasil meraih juara di berbagai lomba tartil dan tilawah Al-Qur’an, serta adzan di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Banyak orang di lingkungannya yang kaget dengan hasil capaian Fiki itu.
Salah satu orang yang paling kaget dengan hal itu adalah Mustofa, S.Pd.I, guru MI Manbail Huda yang sekaligus ditugasi membimbing dan membina Fiki. Dia adalah satu-satunya orang yang mengerti betul proses muncul dan berkembangnya bakat Fiki sampai kini meraih berbagai prestasi juara. Karena di samping sebagai guru madrasah, dia juga-lah yang mengepalai TPQ Shohibur Rohmah (tempat Fiki mengaji dan memunculkan bakat tilawahnya).
Cerita Mustofa, sejak masuk MI Manbail Huda dan mengaji di TPQ-nya, Fiki terkenal sebagai anak yang pendiam. Kegiatan kesehariannya juga biasa, tidak ada perbedaan yang signifikan dengan anak yang lain. Prestasi akademisnya pun tidak menonjol.
Sampai pada suatu ketika, Mustofa mengadakan lomba adzan di TPQ asuhannya. Dalam lomba itu, tidak disangka, Fiki menunjukkan kebolehannya. Dia menjadi juara lomba adzan itu dengan mengalahkan santri-santri di atas usianya. “Ada anak yang kelas 3 ada yang kelas 4, ada yang kelas 5. Suaranya berhasil mengalahkan mereka,” kenang Mustofa. Sejak saat itu Mustofa meyakini bahwa Fiki memiliki bakat untuk melantunkan tilawah dengan baik.
2011 menjadi tahun awal Fiki menorehkan sejarah baru bagi hidupnya. Pada tahun itu, dia dibimbing Mustofa secara intensif, minimal 3 kali seminggu, untuk mengikuti lomba tilawah dalam rangka peringatan HUT RI di tingkat SD-MI se-Kecamatan Jenu. Fiki berhasil menyabet juara I pertamanya dalam lomba yang diadakan di Masjid Baitur Rozak Jenggolo-Jenu tersebut.
Pada 2012, Fiki kembali menuliskan namanya di papan nama juara. Dia berhasil menjuarai lomba MTQ tingkat kabupaten. Di tahun yang sama, Fiki kembali menjuarai lomba tilawah dalam rangka HUT RI Tingkat Kecamatan di Masjid Baitur Rozak Jenggolo.
Umpama jalan telah semakin lancar, prestasi juara bagi Fiki pada tahun 2013 semakin berdatangan. Lagi-lagi dia berhasil menjuarai lomba tilawah dalam acara peringatan HUT RI di SDN Beji I. Dalam acara Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) MI tingkat kecamatan di MI Miftahul Huda Rawasan, Fiki kembali menjadi juara. Di level tingkat Kabupaten, Fiki tak terbendung. Dia kembali menyabet juara I dalam acara Porseni yang diselenggarakan di aula Kemenag Tuban itu. Sayang, Fiki harus berhati besar ketika mengikuti Porseni di tingkat propinsi. Dia menunda untuk menuliskan namanya di papan juara. “Ingin sekali menang di tingkat Propinsi,” ungkapnya singkat.
Namun, kekalahan tidak membuatnya jatuh. Dia malah semakin bersungguh-sungguh dalam berlatih. Latihan bersama Mustofa dia gunakan sebaik mungkin. Akhirnya, dia kembali menjadi juara 3 dalam lomba tilawah dalam rangka HUT Masjid Agung Tuban. Bahkan dalam acara Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) Kecamatan Jenu, dia mampu menyabet triple winner. “Tartil juara I, tilawah putra juara I dan adzan juara I,” ungkap Mustofa. Namun, dalam FASI Kabupaten Tuban pada awal 2014 lalu, Fiki cukup menempati posisi ke-2 dalam lomba adzan dan posisi ke-3 dalam lomba tilawah.
 Kini dia mengaku semakin percaya diri. Tidak lain hal itu karena kehadiran Mustofa yang selalu membimbingnya dalam melantunkan ayat-ayat Allah SWT dengan merdu. Kondisi bapaknya (Nurwanto) yang hanyalah seorang nelayan dan ibunya (Sri Munfaatun) yang hanya ibu rumah tangga biasa, membuatnya dipercayakan penuh kepada Mustofa. Harapan besar masih ditatapnya lekat-lekat. “Ingin juara tingkat nasional,” ujarnya lirih. (wakhid)










0 komentar:

Posting Komentar