Penulis: Wakhid Qomari-Tulisan 2012
TAMBAKBOYO- Lama
vakum, membuat Mun’im, ketua PAC Anshor Tambakboyo, tak sabar. Dia ingin
kembali menghidupkan eksistensi Anshor di tingkat kecamatan itu. Namun untuk
menuju ke sana, dia memulainya dengan memunculkan kegiatan di ranting. Ranting
Anshor pertama yang dijadikannya sebagai pioner adalah Ranting Dasin, desa di mana
dia tinggal. Dia mendorong Ranting Anshor Dasin mengikuti Turnamen Sepak Bola
“Sumpah Pemuda” yang diadakan oleh Karang Taruna Desa Dasin.
Bahkan saat tim Banser (Anshor) melawan tim
Waru Bolong (Sabtu,06/10/2012), dia ikut menjadi salah satu pemain Banser.
Dengan persiapan apa adanya dan komposisi pemain rata-rata usia 30-an ke atas,
permainan berlangsung lucu. Sering terjadi pergantian pemain di kubu Banser.
“Ya.., inilah permainan sepak bola klasik dan menarik. Kedua kubu terdiri dari
golongan tua. Telah terjadi 50 kali pergantian pemain dari kubu Banser,” ungkap
panitia dengan bercanda.
Mun’im mengatakan bahwa keikut-sertaan Banser
itu tidak berorientasi pada kemenangan, tapi hanya ikut andil meramaikan
kegiatan sambil mengaktifkan Anshor saja.
Mbah Kiai Mukhalik, Penasihat PC Banser Tuban
yang juga warga Desa Dasin turut hadir menyaksikan permainan punggawa Banser
Dasin. Dia mengatakan bahwa dia meristui keikut-sertaan Banser Dasin, di
samping ikut meramaikan acara juga untuk mendamaikan apabila terjadi kerusuhan.
“Setiap acara seperti ini kan biasanya terjadi tawuran. Lha Banser saya setujui
ikut agar bisa mendamaikan. Agar yang mau tawur itu sungkan karena ada Banser,”
ungkapnya.
Hasil akhir permainan itu adalah 1-0 dengan
kemenangan di tangan Banser. Darmuji adalah satu-satunya pencetak gol dalam
permainan itu. (wakhid)
0 komentar:
Posting Komentar