Selasa, 04 September 2012

MI Baru Gratiskan Semua Biaya Pendidikan

SEDERHANA: Gedung MI Matholibul Huda.


Penulis: Wakhid Qomari-Tulisan 2012

JENU-Memasuki tahun pelajaran 2012/2013, PC LP Ma’arif NU mempunyai warga baru, yaitu MI Matholibul Huda Jenggolo-Jenu. Ketua Yayasan Ponpes Matholibul Huda Abdullah Fathul Munif mengatakan kalau MI yang dia kelola akan bernaung di bawah Ma’arif Tuban. “Kemarin sudah ketemu sama Pak Mahfud dan beliau mengijinkan,” ungkapnya.
Untuk proses perijinan madrasah kepada Kemenag Kabupaten Tuban, Gus Munif (panggilan akrab Fathul Munif) mengatakan bahwa hal itu masih dalam tahap pengajuan proposal pemberitahuan proses belajar mengajar kepada Mapenda-Kemenag kabupaten Tuban. Proses perijinan tersebut diyakini akan lancar sebab Bupati Tuban KH. Fathul Huda datang sendiri untuk menandatangani prasasti peresmian MI Matholibul Huda. Hadir pula saat penandatanganan prasasti itu, Mapenda Kakandepag Muhlisin.
Proses kegiatan belajar mengajar sementara menggunakan gedung serba-guna. Gedung itu dipakai untuk kegiatan MI Matholibul Huda di pagi hari, TPA Matholibul Huda di sore hari dan Majelis Ta’lim di malam hari. Namun, gedung MI Matholibul Huda sudah ada dan masih dalam proses pembangunan. Selain itu, Yayasan Ponpes Matholibul Huda juga masih mempunyai sebidang tanah seluas setengah hektar lebih yang akan dibangun gedung untuk kegiatan belajar mengajar.
Sementara murid pertama yang diperoleh sebanyak 18 anak. Semua biaya sekolah digratiskan. “Seragam, buku LKS, pendaftaran, dan SPP, semua gratis,” kata Gus Munif. Untuk mengelola madrasah, Gus Munif mengatakan dana berasal dari pengurus yayasan dan para donatur.
Dengan kondisi hanya satu-satunya madrasah yang berdiri di desa Jenggolo, karena yang lainnya adalah sekolah dasar negeri yang minim pelajaran agama, Gus Munif mengaku optimis ke depan murid MI Matholibul Huda akan bertambah dengan pesat. “Banyak masyarakat yang menginginkan putranya bersekolah di madrasah, tapi karena madrasah yang sudah ada sangat jauh-jauh, maka putra mereka banyak yang disekolahkan di SD negeri yang sedikit mata pelajaran agamanya,” ungkap ketua DPK LPPTKA Jenu ini.

Imam Halimi, guru PKn, Bahasa Indonesia dan IPS MI Matholibul Huda, mengatakan sebagian besar siaswa-siswinya mempunyai semangat yang tinggi. “Sebagian besar semangat mereka tinggi dan sangat interaktif,” ungkapnya. (Wakhid)

0 komentar:

Posting Komentar