SEMARAK: Anak-anak terlihat riang
menjelang pemberangkatan pawai obor di Desa Penambangan Kecamatan Semanding,
Tuban.
|
SEMANDING- Pawai ratusan obor meriahkan malam Lebaran di Desa Penambangan,
Semanding, Tuban pada 18 Agustus 2012 lalu. Kegiatan berlangsung usai sidang itsbat
(penetapan 1 Syawal 1433 H), oleh pemerintah. Pawai obor tersebut diikuti oleh
seluruh santri (Taman Pendidikan Al-Quran) TPA, jamaah tahlil, dan jamaah diba,
serta masyarakat Penambangan pada umumnya. Para peserta berkumpul dan bergerak
dari masjid An-Nur Desa Penambangan, menyusuri jalan desa sepanjang 3 kilometer
dengan berjalan kaki. Pawai obor penerang tersebut berakhir di halaman Masjid Baabussalam
di desa setempat.
“Masyarakat antusias sekali. Bukan cuma santri
TPA saja, melainkan masyarakat Penambangan pada umumnya. Kami tidak membatasi
peserta pada santri TPA saja, melainkan jamaah mushola, jamaah diba, dan jamaah
tahlil, yang ada di Desa Penambangan. Kami mengajak mereka untuk mengikuti
kegiatan ini,” tutur Purnomo selaku ketua panitia pawai obor, ditemui dalam
sela-sela acara tersebut.
Kegiatan pawai obor ini merupakan
agenda tahunan yang diadakan oleh pemerintah Desa Penambangan. Tujuan diadakan
acara ini adalah menyemarakkan bulan suci Ramadhan, menyambut datangnya hari
raya Idul Fitri, dan sebagai siar agama Islam. Selain itu juga melestarikan
tradisi masyarakat Penambangan pada malam takbiran.
“Tradisi pawai menggunakan obor
merupakan simbol penerang agama Islam. Menyalakan obor merupakan tradisi secara
turun-temurun yang dilakukan masyarakat Penambangan. Kami selaku generasi penerusnya,
berusaha mempertahankannya. Selain itu, obor sebagai simbol siar agama Islam,
sebagai penerang umat manusia,” kata Purnomo.
Wahyu, salah satu santri TPA Baabussalam
Penambangan yang ikut pawai mengaku senang
mengikuti kegiatan ini, karena dapat berkumpul dengan teman-teman, sambil
bermain pada malam hari. Apalagi pada malam takbiran. (antok)
0 komentar:
Posting Komentar