GERAKAN SOSIAL: Ibu-ibu anggota Sekar Melati pada acara penyerahan santunan Ramadhan lalu. |
TUBAN KOTA-Sekitar 289 anak yatim piatu dan para dhuafa, pertengahan Ramadhan lalu berkumpul di Gedung Juang, Jl. Pramuka, 18 Tuban. Mereka berada di tempat tersebut untuk menerima santunan ya
Selain pembagian santunan, acara yang
dimulai pukul 16.00 WIB, juga diisi dengan taushiyah agama oleh Gus Mat dari
Bojonegoro. Dalam
tausiyahnya, Gus Mat menceritakan kisah seorang hamba yang sangat ikhlas dalam
bersodaqoh.
Ketua Sanggar Sekar Melati Nur Istikhawari (47), menuturkan, sanggar ini didirikan pada 15 Maret 2002 oleh dr. Suci
Hardiono, bersama 20 anggota lainnya yang berasal dari sekumpulan ibu-ibu pengantar
anaknya ke TK. Mereka adalah ibu-ibu yang peduli masalah sosial, mengumpulkan
dan menyalurkan dana swadaya kepada kaum yang membutuhkan, terutama anak yatim
dan kaum dhuafa. Karena banyak kegiatan sosial yang dilakukan, banyak ibu-ibu
yang tertarik bergabung, sehingga sekarang anggotanya sudah lebih dari 60
orang.
“Sebagai orang yang berkecukupan kita jangan menutup
mata melihat orang miskin yang kurang makan,” tutur
dokter yang juga aktif di Muslimat NU ini. Dokter Nur –panggilan akrab Nur
Istikhawari—menambahkan, perencanaan berbagai acara sosial
dibahas dalam kegiatan rutin bulanan, yaitu dalam arisan ibu-ibu anggota
Sanggar Sekar Melati.
Ditambahkanm, Sanggar
Sekar Melati adalah organisasi swadaya. Siapapun bisa bergabung dengannya, yang
penting mereka peduli dengan masalah
sosial.
“Organisasi
ini bukan organisasi politik. Pokoknya kami hanya pengen membuat bapak ibu bahagia.” ujar Ibu
yang bersuara lembut itu. (thoni)
0 komentar:
Posting Komentar