PEMBUKAAN: Anggota
IPNU-IPPNU saat menghadiri konfercab PC IPNU-IPPNU di aula kantor PCNU Tuban
lantai dua.
|
TUBAN KOTA-PC IPNU-IPPNU Tuban pada 20 September 2014 lalu
menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-21 yang berada di aula kantor PCNU
Jalan Diponegoro, Tuban. Sebelum kegiatan inti dimulai, Konfercab tersebut
dibuka oleh Sekretaris PCNU Tuban Jamal Ghofir. Kemudian dilanjutkan seminar
radikalisme aliran sempalan Islam. Dalam seminar, panitia mengahdirkan
dua pemteri yaitu Muhammad Mukhlisin Mufa dari Kasi Penma Kemenag Tuban sekaligus wakil ketua PC LP Maarif NU Tuban dan Ketua MUI
Tuban, KH. Abdul Matin.
Kedua pemateri tersebut menjelaskan beberapa
aliran radikal yang sudah tersebar di negara Indonesia. Tidak hanya itu, di
hadapan peserta, kedua pemateri juga menjelaskan tugas kementrian Agama (Kemenag)
dan Majlis Ulama Indonesia (MUI) untuk meghadang aliran sesat yang tersebar di
Tuban. Bahkan, dalam menanggapi aliran-aliaran tersebut, MUI telah menyampaikan
10 fatwanya. Jika aliran tersebut tidak sesuai dengan fatwa MUI, maka dianggap
sesat.
Ketua PC IPNU Tuban Arif Hidayat, S.Pd.I berharap
dengan seminar itu, maka kader IPNU-IPPNU mampu membaca perkembangan masyarakat
yang ada. “Dengan harapan anggota mengetahui dan memahami tentang pergerakan
aliran sempalan Islam. Setelah mengetahui maka sebagai kader bisa memilah
bagaimana aliran yang tidak sesuai dengan aswaja NU,” ujarnya.
Dari Konfercab ini terpilih IPNU-IPPNU. Untuk IPPNU, Ika terpilih sebagai
ketua secara aklamasi untuk memimpin IPPNU selama 2 tahun mendatang. Sedangkan
untuk IPNU, Falakhudin terpilih sebagai ketua setelah proses seleksi pemilihan bakal calon (Balon) dengan Shodikin. Ketika pemilihan
balon dua kader tersebut meraup suara sama banyaknya yaitu 28 suara. Akan
tetapi, karena Shodikin umurnya tidak sesuai dengan tata tertib pemilihan
ketua. Sehingga, Shodikin harus merelakan Falakhudin sebagai ketua, meskipun
kedua kader tersebut sama-sama berpotensi. (suwandi)
0 komentar:
Posting Komentar