Rabu, 03 September 2014

Tausiyah MWC NU Merakurak Tuban - Jangan Politisir Bulan Ramadhan


Assalamualaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Alhamdulillah washolatuwasalamu ala rosulillah wa’alaalihi washohbihi wamawwalah amma ba’du 

Kaum muslimin rohimahumullah
Pada bulan ini telah terjadi tiga peristiwa besar, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Peristiwa tersebut di antaranya  berkaitan dengan pilpres. Selanjutnya, yang kedua yakni puasa Ramadhan dan ketiga perhelatan kejuaraan sepak bola dunia.
Sebagian masyarakat Indonesia khususnya umat Islam, mayoritas tidak akan terpisahkan oleh tiga peristiwa besar tersebut. Sehingga mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menyeimbangkan dirinya masing-masing pada tiga hal tersebut. Hal itu terbukti dengan pola dan gaya hidup mereka sehari-hari dari bangun tidur sampai menjelang tidur kembali.
Aktifitas tersebut sebenarnya menurut Hak Asasi Manusia (HAM) adalah sah-sah saja. Selain itu, tidak ada pula undang-undang yang melarangnya untuk mengikuti gaya hidup yang berkaitan dengan tiga peristiwa tersebut.  
K. MOCH ASHIF HADI, Syuriah MWC NU Merakurak
Namun demikian, sebagai kaum muslimin harus mampu melihat tiga peristiwa besar tersebut dari berbagai aspek kehidupan. Baik dari aspek ekonomi, budaya, sosial dan politik yang kemudian dita’aluqkan atau disingkronkan dengan keuntungan duniawiyah dan ukhrowiyah .
Maka dari itu, berkaitan dengan hal tersebut sebaiknya masyarakat, terutama warga NU supaya tetap mengedepankan kepentingan ukhrowiyahnya dengan memperhatikan beberapa hal. Di anrtaranya  yaitu dengan  menjaga kesucian bulan Ramadhan. Selain itu, mengedepankan persaingan yang sehat saat mengahdapi pilpres.
Terpenting lagi, jangan sampai mempolitisir Ramadhan sebagai materi dalam kampanye. Semisal melakukan infak, shodaqoh jariyah dan hibah. Selanjutnya umat Islam, khususnya warga NU tidak berlebihan dalam memberikan dukungan kepada capres cawapres, sebagaimana sabda rosula, “Cintailah orang yang kamu cintai dengan sedang-sedang saja,” dan begitu sebaliknya, apabila membenci seseorang juga harus sedang-sedang saja.
Dalam hal memilih pilpres, sebaiknya pilihlah dengan menggunakan hati sanubari sebagaimana kata Syaidina Ali bin Abi Tholib  “Istafti Qolbak”  mintalah fatwa atau petunjuk pada hatimu sendiri. Bila perlu lakukan isthikharah serta banyak membaca atau bertanya kepada ahlinya tentang hikmah Ramadhan. Karena tayangan media baik elektronik maupun cetak yang biasanya memberi motifasi tentang Ramadhann, sekarang didominasi oleh iklan-iklan pilpres cawapres dan piala dunia.
Kaum muslimin rohimakumullah, apapun yang terjadi dalam dunia ini pasti ada hikmahnya. Maka dari itu, marilah diresapi, bahwa pilpres dan cawapres yang bertepatan di bulan suci Ramadhan pada 9 juli 2014, akan mengurangi hal-hal negatif. Apalagi pilpres adalah even pesta demokrasi yang besar dan dilakukan semua masyarakat Indonesia. Semoga hal ini menjadikan barokah dibulan suci ramadhan. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamitthoriq 
Wassalammualaikum Warohmatullah Wabarokatuh

0 komentar:

Posting Komentar